Terima kasih, Allah :)

Seharusnya sudah daritadi saya tenggelam dalam mimpi karena besok masih Jumat, masih menjalani rutinitas sebagai buruh.
Dan sudah seharusnya saat ini saya beranjak menuju dimensi mimpi, namun rasanya mata ini tak mau terpejam dulu karena neuron saya memaksa untuk menulis kejadian hari ini yg sayang kalau saya lewatkan begitu saja.
Kembali lagi ke seharusnya, saya juga seharusnya menerima kenyataan bahwa saya nocturnal, itu biasa bagi saya ide dan semangat bekerja itu muncul di malam hari sehingga saya tidak lagi meracau dan mulai menulis saja. Oke..

Hari ini, seperti biasa saya mengajar. Paginya agak mengantuk karena saya begadang nonton drama Korea. Well, saat saya sedang mengajar, dua atasan saya malah menghampiri kelas dan menculik saya dari ruangan untuk diajak ngopi ke kantin. Memang saat itu saya memungkinkan untuk meninggalkan kelas karena mahasiswa sedang saya berikan tugas diskusi mandiri secara berkelompok. Ditambah lagi saya kira ada hal penting yang dibicarakan. Namun ternyata memang saya cuma diajak ngopi saja. Yasudah, saya anggap ini rejeki dan intermezzo saja dalam suasana mengajar, toh juga saya tidak lama di kantin tadi karena saya janji untuk kembali pada adik2 mahasiswa.

Lalu, yang membuat hari ini luar biasa adalah saat kelas kedua sedang berlangsung. Layar handphone saya menyala dan tertera nama seseorang sedang menelpon saya. Saya rasa saat itu pupil saya membesar, lalu saya pastikan sekali lagi dan saya tidak salah baca. Akhirnya, saya berhenti memberikan penjelasan materi sejenak dan memutuskan menjawab panggilan itu. Dan yang lebih membahagiakan adalah ketika panggilan itu hanyalah panggilan iseng saja, tidak ada alasan.

Meski sebentar sekali karena memang hanya sapaan tanpa tema dan saya sedang mengajar, saya bisa pastikan aura saya berubah.

Kebahagiaan kadang memang datang begitu saja tanpa memberitahu dulu, begitu juga kesedihan. Dan kita bisa bahagia dengan hal-hal sederhana yang tidak kita prediksikan sebelumnya. Hanya karena seseorang itu jarang melakukannya, maka ketika itu terjadi, segalanya terasa berarti. Apalagi orang itu mungkin dapat kursi VIP di hati. :)

Secuil kebahagiaan di siang hari tadi mengingatkan saya akan sesunggukan tangis berbalut doa semalam di atas sajadah cinta, cinta Tuhan untuk hamba-Nya. Semoga saja kesimpulan saya benar. Semoga. Aamiiin.

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja