Posts

Showing posts from March, 2017

Timphan: Sebuah Sumber Keberanian

Kita tidak pernah benar-benar tau sumber keberanian kita hingga kita melakukan sesuatu karena itu. Banyak orang mengatakan keberanian datang saat posisi kita terdesak, direndahkan, atau ada sesuatu yang kita perjuangkan. Saya setuju saja dengan pendapat di atas. Tapi, trigger keberanian itu sepertinya bisa datang dari mana saja, dari hal-hal sederhana sekalipun. Hanya karena hal sepele yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, kita jadi mudah saja melakukan hal yang sebelumnya terasa penuh pertimbangan untuk diwujudkan. Seperti sore ini, sumber keberanian saya adalah timphan . Ya, timphan. Jajanan tradisional khas Aceh yang dikukus dan berbungkus daun pisang dan rasanya manis kayak yang lagi nulis #eh :D Hanya karena timphan, saya jadi berani melakukan suatu hal yang selama ini gensi sekali saya lakukan. Dan mudah sekali saya melakukannya, rasanya gengsi itu lenyap seketika. Timphan, bagi saya hari ini lebih dari sekedar makanan. Timphan adalah sumber keberanian dari Tuhan. T

A Better Self Project: Tribute to Ramadhan

Tak terasa bulan yang paling dinantikan setiap tahunnya akan segera datang lagi. Keinginan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik kembali menggebu. Didukung oleh muhasabah diri yang menghasilkan beberapa catatan buruk yang berulang, yang disesalkan setiap malamnya, namun kembali habitually terulang kembali. Dosa yang kadang dianggap permisif untuk dilakukan dengan alasan curhat and telling the truth, padahal jelas Allah sudah melarang perbuatan tersebut hingga menyamakannya dengan memakan bangkai. Yup, nama dosanya ghibah. Sudah sejak kuliah S1 saya sadar betul bahwa ghibah bukanlah suatu hal yang baik, yang bahkan bisa memakan pahala baik yang kita lakukan. Pernah dalam suatu level hidup, saya berhasil mengurangi jumlah dosa ini secara drastis karena teman yang sering ajak bicara punya visi yang sama, jadi ketika kami bertemu pun perbincangan kami sangat jauh dari yang namanya gosip. Namun, waktu berlalu dan kami sudah susah untuk saling bertemu dan mengingatkan seperti dulu,

Catatan Akhir Minggu: Mati Lampu

Sejauh ingatan masa kecil saya, rasanya memang di Aceh ini udah terbiasa dengan mati lampu, bukan lagi hal yang aneh jika tiba-tiba harus padam listrik, tidak ada panik yang tersisa, palingan kesal saja jika ada tugas yang harus diselesaikan. Ada satu kebiasaan lama yg sudah kami tinggalkan jika mati lampu, entah apa penyebabnya. Padahal kebiasaan itu sungguh menyenangkan bagi saya. Dulu, saat mati lampu di malam hari, kami pasti keluar rumah duduk di teras, berkumpul satu keluarga, bercerita tentang apa saja sambil sesekali menghitung bintang hingga lampu menyala. Saya lupa sejak kapan kami berhenti melakukan itu. Ketika saya ingin menghidupkan lagi suasana itu, saya rasa sia-sia. Mungkin mamak lebih memilih tidur karena lelah dan usia beliau lebih menganjurkan untuk istirahat daripada menikmati angin malam. Adik? Apalagi. Boro-boro ngumpul, keluar dari "sarang"nya aja males. Well, mungkin nanti, jika mati lampu masih menjadi tabiat, saya akan mengajak dia mengulang h