Posts

Showing posts with the label cinta

Selalu Ada Tuhan

Menulis itu candu, setidaknya itu yang sering saya alami dan khusus untuk tulisan lepas seperti ini. Namun lain halnya kalau tulisan ilmiah berat seperti skripsi, tesis, dan disertasi, saya paling anti. :D Setelah dua tulisan selesai, bahkan sudah jam segini, pikiran saya terus minta untuk ditumpahkan ide yang dimilikinya. Jadi, saya berdamai sajalah, toh saya menulis untuk menenangkan pikiran saya, bukan orang lain..hehehe Kali ini saya akan membahas tentang orang-orang jahat yang sombong. Kenapa saya menambah kata sombong? Bukankah jahat saja cukup jelas untuk mengatakan bahwa mereka tidak punya hati? Begini alasannya. Beberapa waktu yang lalu saya dijahati oleh Rangga .  ( Rangga, apa yang kamu lakukan ke saya itu..ja..hat! )  Plakk!! Tepok seRangga!! Soalnya saya bukan Cinta, jadi bukan Mas Rangga yang saya bicarakan. (Ini apa? Okesip, mulai ga fokus, tanda nulis tengah malam). Balik lagi, saya dijahati oleh seseorang yang tidak terpikirkan sebelumnya bahwa dia ...

Ada Apa Dengan Cinta

Ada Apa Dengan Cinta Bagi penikmat drama Indonesia kelahiran 90-an pasti sudah tidak asing lagi dengan empat kata di atas, sebuah judul film yang diperankan oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Menceritakan kisah Cinta yang akhirnya memutuskan mengejar Rangga ke bandara, mengutarakan seluruh rasa yang telah berubah dari benci menjadi suka, hingga bersedia menunggu meski berpuluh purnama harus dihitungnya. Ada apa dengan cintaku? Aku pun tak mampu menjawabnya. Dalam usia seperempat abadku, setiap orang yang kutemui rasanya semakin penasaran saja dengannya. Belum lagi yang berusaha memaksakan saran mereka tanpa mencoba mengerti bagaimana keadaan diri ini atau membiarkanku mencari jawabnya sendiri, dan itu seringkali datang dari orang-orang terdekat yang katanya peduli padaku. Tak ada kisah seperti Rangga dan Cinta yang bisa kuceritakan pada mereka, karena ini bukan drama melainkan kisah nyata yang lebih banyak tantangannya dan tak selesai dalam satu atau dua jam saja. Alurnya lebih ...

Ketika Cinta Harus Memilih

Masih dalam suasana Idul Adha yang identik dengan pemotongan hewan kurban, saya jadi teringat tentang sebuah film pendek yang saya tonton di youtube beberapa waktu lalu. Kisahnya mirip dengan kisah Nabi Ibrahim a.s. saat diuji cintanya kepada Allah untuk mengorbankan anak kesayangan beliau. Ujian yang sangat berat karena disitulah pembuktian tentang seberapa besar ketaatan seorang hamba akan perintah Tuhannya namun di saat bersamaan ujian itu secara langsung melibatkan cinta seorang ayah terhadap anaknya. Di satu sisi, ketaatan kepada Allah adalah sesuatu hal yang mutlak dilaksanakan apalagi beliau adalah seorang Rasul, namun di sisi lainnya pembuktian taat itu harusnya mengorbankan seseorang yang teramat dicintai dan pernah sangat dinanti kehadirannya dalam jangka waktu yang sangat lama. Kembali ke film pendek yang saya tonton, ceritanya tentang seseorang lelaki yang akan segera menikahi wanita shalehah. Tapi, ada syarat tertentu yang diajukan orang tua calon mempelai wanita yaitu s...

Jomblo itu...

Barusan dek Ann chatting sama seorang teman. Intinya sih dia curhat tentang kegelisahan hatinya, tentang hafalan al-Qurannya dia yang udah pada terbang bersama bait-bait puisi cinta untuk yang disayang sebelum saatnya, tentang rasa syahdu bertemu Tuhan 5x sehari yang sudah tak dia rasakan seindah dulu semenjak memutuskan untuk menerima cinta yang belum saatnya itu. Well, dek Ann cukup mengerti keadaan itu, karena dulu dek Ann pun pernah khilaf untuk pacaran dan cukup lama bertahan karena dek Ann adalah tipikal cewek setia (eaaaa, promosiiii), padahal bertahan karena selalu mengabaikan hidayah untuk tidak pacaran. Setelah putus, dek Ann mengalami beberapa fase, dimulai dari fase bahagia karena memang saat itu dek Ann dengan berbagai alasan menginginkan untuk putus. Dilanjutkan dengan fase kesepian, mulai kehilangan seseorang yang biasa diajak berbagi cerita setiap harinya apalagi jika ada kejadian penting atau pingin curhat banget tapi udah ga ada lagi seseorang senyaman mantan untuk ...

Tulus

Well, kali ini dek Ann akan coba buat cerpen singkat tentang pesan yg coba dek Ann sampaikan.. Enjoy! ------------------------------ Matahari sudah cukup sempurna untuk mencerahkan pagi itu dan Sheira pun sudah siap untuk segera memacu Supra X hitamnya menuju kampus. Seperti biasa, Sheira melewati jalan tercepat menurut perhitungannya yang suka sekali baru berangkat ke Fakultas Ekonomi di menit-menit terakhir menjelang kelas dimulai. Meskipun matahari cukup terang, namun sisa hujan lebat semalam masih tinggal membuat genangan besar di jalan yang dilaluinya. Banjirnya tidak terlalu dalam, masih bisa dilewati motor tapi tak bisa dilewati pejalan kaki jika tak ingin basah dari lutut ke bawah. Saat itu pula Sheira melihat sesosok pria di depannya sedang kebingungan mencari jalan agar ia tak basah melewati banjir lokal itu. "Eh, elu ternyata! Yaudah sini bareng gue aja" Ternyata pria tadi adalah Riki teman sekelas Sheira. "Gak apa2, Ra.. Gue bisa kok jalan lewat tepi2 g...

Everybody changes

Dek Ann pernah menyukai sebuah status di Facebook yg isinya kurang lebih bahwa si empunya status akan menyimpan cintanya hanya untuk istrinya kelak karna hal tsb termasuk hal besar yg patut diperjuangkan. Status tersebut dibuat tahun 2013. Namun kini org yg menuliskan status itu ternyata telah memberikan cintanya utk orang yg belum tentu menjadi istrinya, sekarang dek Ann hanya bisa berdoa semoga wanita tersebut benar2 menjadi istrinya agar ia tidak dianggap berbohong dengan status n kata2 yg pernah ia ucapkan dulu, biar ga terjadi kebohongan publik..hehehe.. Anyway, bukan sekali ini saja dek Ann menemukan kasus2 prinsip yang ternodai itu dan dek Ann belajar beberapa hal dari pengalaman ini: 1. People hear, people see, people remember, people judge Apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan, akan ada orang yang mendengarnya, melihat kenyataannya, dan bisa jadi menilai kesesuaian antara keduanya. Kita bisa saja lupa akan apa yg pernah kita lakukan, tapi mungkin masih ada orang yan...

I Love You

Dek Ann sering mendengar dan membaca kalau cinta itu buta. Atau kalimat yg paling sering lagi dijadikan quote adalah cinta itu tak perlu alasan karena ketika alasan itu hilang maka hilanglah cintanya. Kalo dek Ann boleh kasih opini ni, dek Ann ga setuju dengan kalimat-kalimat di atas. Dalam hadis saja sudah jelas dikemukakan kalau ada empat hal yang menyebabkan seseorang memilih pasangan hidupnya; wajahnya, hartanya, keturunannya, dan sebaik-baik pilihan adalah agamanya. Seringkali dalam film2 dialog seperti ini: "kenapa kamu mencintai aku?" Lalu yg ditanya menjawab: "aku mencintaimu tanpa alasan". Kemudian dilanjutkan dengan scene lainnya yang drama banget plus background instrument atau lagu yg romantis. Hehehe. Tapi apa iya gt? Ga mungkinlah ga ada alasan, pasti ada sesuatu yang membuat seseorang menarik di mata orang lain dimana sesuatu itu bagian dari empat komponen yang disebutkan hadis. Baik itu sifatnya, wajahnya, ibadahnya, pekerjaannya, dan seterusnya. ...