Posts

Showing posts from February, 2016

Jatah Pahala

Ada sebuah pikir yang tak lagi sama sejak sekembali saya dari esdua. Bukan pikiran yang berat-berat seperti isu liberalisme kok, hanya pemikiran sederhana tentang tumpukan piring kotor di dapur saja. Dulu, sebelum merantau saya melihat piring-piring itu sebagai beban yang kadang dengan sengaja saya hindari. Secepat mungkin kabur dari dapur setelah meletakkan piring bekas makan sebelum disuruh untuk mencuci piring atau sengaja melambat-lambatkan makan sehingga mamak selesai duluan dan mencuci piring sehingga saya bisa nitip piring kotor saya. Tapi tidak selalu begitu kok, kadang kalau kumat rajin saya sangat bahagia bisa membersihkan piring-piring itu bahkan sampai mengelap bagian dapur yang lain. Ya tapi itu hanya ketika kumat yang tak sering terjadi dan tak bisa diprediksi. Well, sekarang pandangan saya jadi berbeda. Akhir-akhir ini piring kotor itu akan tinggal begitu saja sampai pagi jika saya tak menyentuhnya. Usia mamak sudah agak senja. Jadi mamak seringkali membiarkannya beg

Hari Pertama Kerja

Well, niat tidur setelah lelah sesorean bersama aktivitas baru dan semalaman kena bom notifikasi messenger akhirnya tak jadi. Baring kanan baring kiri akhirnya ambil hape lagi buat nulis jejak di blog daripada bengong ga tau ngapain dalam gelap. Hari ini akhirnya jadi juga saya menjadi tenaga pengajar kontrak paruh waktu sementara aja di kampus tercinta, Kampus Ekonomi tempat saya menimba air eh ilmu es satu. Tidak banyak yang saya persiapkan untuk mengajar kali ini karena bahan ajar sudah tersedia, saya hanya perlu mengulang kaji dan membahas soal-soal sebelum membahasnya di kelas bersama adik-adik leting. Persiapan saya lebih ke kostum dan kesiapan mental. Jujur saya kurang sekali pakaian formal sehingga saya memutuskan menambah koleksi rok dan sepertinya masih belum cukup (dasar wanita!). Persiapan lain adalah sepatu, saya belum punya sepatu selain sneakers yang saya bawa pulang dari Manchester. Akhirnya tadi saya memakai wedges yang sering saya gunakan ke pesta. Saat ini di kep

Sabang, Part III: February 2016

Sungguh kali ini saya sudah seperti travel agent yang bolak balik bawa turis ke Sabang. Gimana nggak, selama tiga bulan berturut-turut saya ke Sabang terus. Untuk urusan minta izin sama mamak saja saya udah lebih berhati-hati. Mencari-cari alasan yang pas, menunggu-nunggu waktu yang cocok. Biar di-acc lagi. Sebenarnya saya pribadi pun sudah eneg ke Sabang walaupun belum sempat snorkeling. Setidaknya nggak secepat ini ke Sabang lagi. Tapi, demi kawan ya kan. Asal jangan terjadi saya demi kawan tapi kawan demikian. Agenda ke Sabang ketiga ini adalah liburan liburan dan liburan sebenar-benarnya liburan. Tidak ada yang menjemput di pelabuhan seperti pertama kali saya ke Sabang atau tidak ada cerita tinggal bawa diri saja sementara segalanya sudah tersedia seperti kunjungan kedua saya ke Sabang. Ke Sabang yang ketiga ini saya membawa motor, menyusun itinerary dan budget. Hingga nasib anak keuangan dipercayakan jadi bendahara lapangan. Alamak-oi! Jadi ceritanya ada seseorang yang ber

Sabang, Part II: Januari 2016

Siapa sangka langkah pertama saya ke Sabang ternyata hanya berselang beberapa minggu untuk mencapai langkah kedua. #kelass Rasanya saya benar-benar menghancurkan dan mengejek janji saya itu. Seakan-akan kenyataan ini menjadi bukti bahwa janji konyol itu harus dibuang jauh-jauh dari mimpi saya. Hahaha.. Ana..Ana.. --- Sebenarnya saya tidak ingin secepat ini kembali ke pulau surga itu. Selain karena bekas sengatan matahari gak hilang-hilang, rasanya ini terlalu cepat saja. Tapi, niat ingin berbagi pengalaman dan mencari teman baru membuat saya kembali menjelajah Sabang. Program saya ke Sabang kali ini bernama Travelish. Sebuah program yang sangat bagus inisiasi dari adek-adek kece bernama Nanas, Ikram, dan Ibnu. (Ya ampun, udah banyak aja koleksi adek2 ternyata, rupanya saya nggak muda lagi). Programnya mengajak kita untuk cas cis cus bahasa Inggris sambil liburan di Sabang. Meskipun liburan, tetap ada program yang jelas yang harus diikuti peserta dan difasilitasi panitia dan kakak

Sabang, Part I: Desember 2015

Saya rasa saat ini motivasi saya menulis berkurang, padahal banyak sekali hal-hal yang ingin saya tinggalkan jejaknya di blog ini. Jadi berhubung malam ini ada sedikit niat yang harus segera diselamatkan biar ga berubah jadi kemalasan, akhirnya saya mencoba menulis lagi. Dimulai dari pengalaman saya ke Sabang. --------- Sabang, dulu saya pernah mengikrarkan janji konyol kepada diri saya sendiri dan sempat saya tulis sebagai status di facebook. Janji yang dengan susah payah saya jaga namun kemudian teringkari juga karena memang konyol adanya. Setelah cukup kenyang menerima pernyataan senada ejekan tentang orang Aceh yang nggak pernah ke Sabang akhirnya saya memutuskan mengunjungi Sabang pada akhir tahun 2015 bersama keluarga (bukan suami dan anak). Saat itu ada libur panjang yang ternyata juga membuat kami tidak bisa menyebrangkan mobil ke pulau Sabang. Alhasil kami beli tiket penumpang saja dan di sana dijemput oleh saudara. Kapal penyebrangan yang kami naiki adalah KMP BRR. Singka