Posts

Showing posts with the label islam

A Better Self Project: Tribute to Ramadhan

Tak terasa bulan yang paling dinantikan setiap tahunnya akan segera datang lagi. Keinginan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik kembali menggebu. Didukung oleh muhasabah diri yang menghasilkan beberapa catatan buruk yang berulang, yang disesalkan setiap malamnya, namun kembali habitually terulang kembali. Dosa yang kadang dianggap permisif untuk dilakukan dengan alasan curhat and telling the truth, padahal jelas Allah sudah melarang perbuatan tersebut hingga menyamakannya dengan memakan bangkai. Yup, nama dosanya ghibah. Sudah sejak kuliah S1 saya sadar betul bahwa ghibah bukanlah suatu hal yang baik, yang bahkan bisa memakan pahala baik yang kita lakukan. Pernah dalam suatu level hidup, saya berhasil mengurangi jumlah dosa ini secara drastis karena teman yang sering ajak bicara punya visi yang sama, jadi ketika kami bertemu pun perbincangan kami sangat jauh dari yang namanya gosip. Namun, waktu berlalu dan kami sudah susah untuk saling bertemu dan mengingatkan seperti dulu,...

Selalu Ada Tuhan

Menulis itu candu, setidaknya itu yang sering saya alami dan khusus untuk tulisan lepas seperti ini. Namun lain halnya kalau tulisan ilmiah berat seperti skripsi, tesis, dan disertasi, saya paling anti. :D Setelah dua tulisan selesai, bahkan sudah jam segini, pikiran saya terus minta untuk ditumpahkan ide yang dimilikinya. Jadi, saya berdamai sajalah, toh saya menulis untuk menenangkan pikiran saya, bukan orang lain..hehehe Kali ini saya akan membahas tentang orang-orang jahat yang sombong. Kenapa saya menambah kata sombong? Bukankah jahat saja cukup jelas untuk mengatakan bahwa mereka tidak punya hati? Begini alasannya. Beberapa waktu yang lalu saya dijahati oleh Rangga .  ( Rangga, apa yang kamu lakukan ke saya itu..ja..hat! )  Plakk!! Tepok seRangga!! Soalnya saya bukan Cinta, jadi bukan Mas Rangga yang saya bicarakan. (Ini apa? Okesip, mulai ga fokus, tanda nulis tengah malam). Balik lagi, saya dijahati oleh seseorang yang tidak terpikirkan sebelumnya bahwa dia ...

Menghadapi Fitnah

Beberapa waktu lalu saya mengalami hal yang tidak menyenangkan, saya difitnah di depan teman saya sendiri oleh seseorang yang cuma satu dua kali saja bertemu saya. Lantas, setan pun datang mengompori saya untuk membela diri dan menceritakan kejadian sebenarnya kenapa dia bisa menuduh saya yang macam-macam seperti itu. Setan dan nafsu self defense saya membujuk secara halus dengan dalih saya berbuat benar jadi saya pantas ikut menjelekkan si pembawa berita buruk dengan menceritakan kejadian yang saya yakini benar adanya. Semalam, saat saya melakukan kebiasaan buruk sebelum tidur; men-scroll timelines semua sosial media saya, di instagram saya menemukan sebuah nasihat luar biasa dari akun @pedulijilbab yang sudah cukup lama saya ikuti. Dalam postingan berupa gambar 4x4 itu tertulis begini: DIFITNAH? Berikan jawaban terindah untuk ia yang memfitnah: Jika kau benar, semoga Allah mengampuniku. Jika kau keliru, semoga Allah mengampunimu. (Ustadz Salim A. Fillah) Ah, sungguh saya lang...

Sakit Hati, mbak?!

Hidup ini selalu saja menawarkan dua sisi, baik dan tidak. Begitu juga tentang orang-orang yang sikapnya membuat kita sakit hati. Kehadiran mereka dalam hidup kita seperti dua sisi mata uang; bisa membawa rahmat atau malah menjadi petaka. Tetapi semua kembali lagi pada pilihan kita, tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang yang menyakiti. Jika kita ingin mendapat pahala, tentu saja kita akan sabar dengan sikap mereka, malah tidak berniat membalas, atau bahkan sekedar berkeluh kesah kecuali pada Allah. Lebih dari itu, akan lebih baik jika kita mendoakan mereka agar bisa lebih peka dalam bergaul. Atau jika kita berani, langsung saja mengutarakan rasa hati agar saling memahami tanpa harus mencaci. Sebaliknya, justru kita bisa membawa diri dalam petaka jika kita tergoda untuk menggosipkan sikap mereka dengan dalih tak suka dan membuat luka sehingga butuh teman lain untuk bercerita fakta. Belum lagi tentang prasangka buruk yang sebagian besarnya adalah dosa. Dan seterusnya. ...

Delightful Year-end Gift: Allahumma Shalli 'Alaa Muhammad

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakatuh Sengaja dek Ann mengawali postingan kali ini dengan salam karena berharap apa yang akan dek Ann bagi kali ini juga tercurah kepada pembaca sekalian, so jangan lupa dijawab salamnya ya (wajib! :D) Pagi terakhir di tahun 2014 adalah pagi yang paling berarti sejauh dek Ann hidup di bumi hingga kini. Saat mulai membuka mata dan mengulang kembali memori tentang mimpi yang dek Ann alami di malam hari. Mimpi sekaligus hadiah paling besar, paling dinanti oleh setiap muslim, dan seindah-indah nikmat mimpi di dunia ini. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan rahmat-Nya malam itu bagi dek Ann untuk berkesempatan bertemu dengan junjungan alam, Muhammad SAW. Pagi itu, dek Ann jadi takjub sendiri saat mengingat kejadian dalam mimpi dan mengkombinasikannya dengan pengetahuan yang dek Ann percaya selama ini. Bahwa semalam dek Ann telah berdiri di belakang imam paling mulia sedunia mengikuti gerakan demi gerakan shalat yang beliau lakukan ...

Belajar dari Lebah

Image
Tadi sore saat mau olahraga seperti biasa, dek Ann samar2 dengar ceramah yang diputar di meunasah desa. Ceramah lama dan kayaknya udah pernah diputar beberapa kali, tapi baru kali ini dek Ann dengar utuh satu bagiannya. Hehe... Ceramahnya sih panjang dan bahasan yang akan dek Ann tulis kali ini cuma pengantar dari ceramah itu, tapi dek Ann rasa cukup bermanfaat dan dek Ann jadi paham kalau lebah sangat pantas diabadikan namanya sebagai salah satu nama surat dalam al-Quran yaitu an-Nahl. Jadi, begini ceramahnya... ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Lebah, sebagai makhluk ciptaan Allaah, setidaknya punya 4 sifat unggul yang patut kita teladani, apa saja? 1. Lebah Selalu Makan Sari Bunga Pelajarannya adalah: lebah selalu makan bagian terbaik dari makanannya. Sebagai muslim pun kita harus memilih makanan yang terbaik bagi kita, yaitu makanan halaalan thayyiban, yang bermanfaat bagi tubuh dan diperoleh dengan ...

Belajar ke Tunisia

Di sore Lebaran Idul Adha kali ini dek Ann akan sedikit bercerita tentang sepupu yang mau ke Tunisia. Sebut saja namanya Mr. F. Dia adik sepupu dek Ann dari sebelah mamak. Mr. F ini mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Tunisia, somewhere in Africa. Namun untuk settlement pertama Mr.F harus menggunakan biaya sendiri dulu, yah begitulah kalo sudah berurusan dengan beasiswa Pemda. Bersakit-sakit dahulu, senang-senangnya entah kapan. Selaku kakak sepupu, dek Ann cukup bangga dengan Mr. F. Dia cukup semangat melanjutkan studi sarjananya di Tunisia. Wah keren, sarjana aja udah di luar negeri yak! Saluuuttt.. :) Hasil wawancara dek Ann dengannya tadi ternyata Tunisia itu kota kecil namun maju pariwisatanya. Letaknya dekat dengan Eropa, wih..bikin ngiler dek Ann lagi nih..pasti asik bisa jeje ke Eropa. Semoga dek Ann bisa nyusul.. Aamiiin.. Mata uang yang berlaku di Tunisia adalah Dinar, tapi katanya Dollar juga banyak beredar. Bahasa sehari-harinya adalah bahasa Perancis ...

Cinta? Saatnya Ambil Sikap!

Ngomong soal cinta ga ada habisnya. Ada saja cerita di belahan dunia mana saja tentang cinta. Sebagai manusia yang sudah bisa dikategorikan dewasa, sudah saatnya saya ambil sikap soal cinta. Mungkin teman-teman sekalian yang seumuran saya masih memilih untuk pacaran. Dalam tulisan ini saya tidak mencoba untuk melarang kalian tentang itu, kita sama-sama sudah dewasa dan tau yang terbaik bagi kita. Saya cuma ingin berbagi tentang sikap yang akan saya ambil tentang sebuah rasa yang merupakan anugrah dari Sang Pencipta. Sikap ini muncul sebagai hasil dari pemikiran yang mendalam tentang kegalauan saya selama ini, pemahaman beberapa tulisan yang saya baca, dan diskusi dengan orang yang bisa saya percaya. Oke kalo begitu langsung saja, tentang cinta, inilah temuan saya: #Bahwa mencintai tidak harus memiliki jika kita memang belum siap untuk bersamanya dalam ikatan suci. #Bahwa cinta dalam diam itu lebih mulia untuk semua, untuk kita, maupun untuknya.   #Bahwa menghindar darinya...