Posts

Showing posts from 2013

Marhaban ya Muharram: Dilema Usia

Hai kawan! Ga nyangka tahun Hijriyah udah nambah. Pergantian waktu itu seakan membawa angin segar buat menapaki jalan baru, menulis resolusi, janji, dan mimpi, serta berusaha menjadi lebih baik lagi sambil instrospeksi diri. Ngomong2 soal resolusi tahun baru ni, barusan dek Ann kepikiran tentang ehm, topik mainstream usia2 gadis seumuran dek Ann, apalagi kalo bukan nikah. Ecieee.. Lagian sapa sih yg ga mau nikah, hehehe. Kalo pake itungan tahun matahari, dek Ann ini baru aja masuk usia ke 23. Tapi kalo versi Qamariahnya dek Ann mah bentar lagi masuk umur 24. Wow.. Nyaris satu angka lagi setengah abad. Usia yg cukup matang utk menikah. Tapi dek Ann nya masih pingin menikmati masa sendiri karena merasa masih banyak ingin berbagi kesana kemari sambil terus belajar dan memperbaiki diri yg beberapa dari list keinginan dek Ann itu ga bs dilakuin kalo udah nikah. Jadinya dek Ann serasa belum siap aja gt. Meskipun gitu, dek Ann juga ga mau terlalu tua untuk menikah. Ntar kalo ketuaan takut

Siap2 Aja Kalo Beda!

Banyak yang tanya kenapa warna cat kamar saya yang baru begini sekali, banyak yang heran kenapa saya gak ikut tes CPNS, banyak yang heran dengan saya yang belum kerja, banyak yang ga pecaya saya masih single #eh, banyak yang geram saya memendam perasaan, banyak yang ga mengerti dengan apa yang saya yakini, banyak yang ga ngerti saat saya bilang lebih menyenangkan bagi saya suatu saat nanti pekerjaan utama saya adlh ibu rumah tangga sedangkan pkerjaan kantoran dan sejenisnya adlh sampingan, dan seterusnya dan seterusnya... yah, begitu banyak suara yg terdengar saat saya memilih keputusan hidup yg berbeda dengan orang kebanyakan, entah itu sekedar celotehan basa/i atau benar sebuah pernyataan atau "kepedulian". Padahal, sejauh ini saya yakin pilihan itu masih berada di jalan yang benar, hanya saja sedikit berbeda dengan yang banyak orang lakukan. Kalau sudah begitu, biasanya saya melihat dulu siapa yg bertanya, kalau mereka cukup dewasa menerima penjelasan saya, maka say

Tradisi Meugang dan Makan Lontong

Hari ini dek Ann sempat mantau Facebook dan Twitter (padahal tiap hari mang itu kerjaan). Dari hasil pantauan dek Ann (serasa John Pantau yang lagi melalukan riset), ternyata teman-teman Aceh yang di perantauan sangat rindu dengan suasana Aceh saat lebaran. Bagaimana tidak, bukan hanya momen kebersamaan dengan keluarga yg membuat rindu, tapi juga adat Aceh tentang masak "Sie Meugang" dan lontong yang biasanya ada di setiap rumah saat bertamu lebaran. "Sie Meugang" itu sendiri maksudnya adalah tradisi masak daging Sapi (minimal ayam) sehari sebelum puasa, sehari sebelum Idul Fitri, dan sehari sebelum Idul Adha sampai beberapa hari setelahnya (tergantung banyaknya stok yang ada). Daging itu biasa diolah menjadi kuah sop, disambal lado, dan yg mainstream itu diRENDANG sodara2. Ada sih satu khas masakan lagi namanya "Sie Reuboh", tapi dek Ann kurang familiar dengan daging ini karna itu khas nya Aceh Besar, sedangkan dek Ann walopun besar dan tinggal di Aceh

Hakikat Cinta, Ketaatan, dan Buah Kesabaran (Sebuah Renungan Idul Qurban)

Hari ini dek Ann banyak membaca dan mendengar tentang kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, anaknya. Kisah inilah yg melatarbelakangi ibadah Qurban. Tadi pagi khutbah shalat Ied nya juga tentang pengorbanan ini, buka twitter ada yg ngeretweet tulisan pak Anies Baswedan tentang kisah ini, barusan buka Facebook juga ada yg posting tentang kisah taqwa yg luar biasa antara ayah-anak ini. Betapa luar biasanya ketaatan dan ketaqwaan kedua lelaki yang terpaut ikatan darah ini. Betapa kompaknya mereka dalam keyakinan mematuhi perintah Tuhan. Betapa teguhnya pendirian walaupun datang bertubi-tubi godaan setan. Nabi Ibrahim taat menerima perintah Allah untuk melepaskan seorang pemuda yang sangat dicintainya, yang dulu sangat dinanti kelahirannya selama bertahun-tahun, dan yang kemudian ketika lahir dan besar tumbuh menjadi pribadi yg luar biasa. Bahkan tidak hanya sekedar melepaskan, beliau sendiri yg harus mengeksekusi proses pelepasan itu, dengan cara penyembelihan pula. Subhaanallaah! Begit

Belajar ke Tunisia

Di sore Lebaran Idul Adha kali ini dek Ann akan sedikit bercerita tentang sepupu yang mau ke Tunisia. Sebut saja namanya Mr. F. Dia adik sepupu dek Ann dari sebelah mamak. Mr. F ini mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Tunisia, somewhere in Africa. Namun untuk settlement pertama Mr.F harus menggunakan biaya sendiri dulu, yah begitulah kalo sudah berurusan dengan beasiswa Pemda. Bersakit-sakit dahulu, senang-senangnya entah kapan. Selaku kakak sepupu, dek Ann cukup bangga dengan Mr. F. Dia cukup semangat melanjutkan studi sarjananya di Tunisia. Wah keren, sarjana aja udah di luar negeri yak! Saluuuttt.. :) Hasil wawancara dek Ann dengannya tadi ternyata Tunisia itu kota kecil namun maju pariwisatanya. Letaknya dekat dengan Eropa, wih..bikin ngiler dek Ann lagi nih..pasti asik bisa jeje ke Eropa. Semoga dek Ann bisa nyusul.. Aamiiin.. Mata uang yang berlaku di Tunisia adalah Dinar, tapi katanya Dollar juga banyak beredar. Bahasa sehari-harinya adalah bahasa Perancis

Kemiskinan, Korban Kejujuran yang Tergerus Zaman

Di pagi Minggu ini dek Ann mau share tentang "jujur". Adalah beberapa bulan yang lalu dek Ann mengunjungi sebuah kampung kecil di Jawa Timur dengan tujuan belajar. Pernah sekali sebelum masuk kelas dek Ann kelaparan karena belum sarapan, karena itu dek Ann berniat jajan. Beruntung ada seorang ibu yang berjualan dalam kawasan kursus itu. Pagi itu dek Ann jajanannya mie, jadi makan di tempat jualan itu, soalnya lucu juga kalo makan di kelas. Sambil menyantap sarapan ala anak kos itu dek Ann ajak ngobrol aja ibu yg jualan. Dari obrolan singkat itu dek Ann jadi tau kalo ibu2 ini sudah banyak makan asam garam gula jawa dan lain sebagainya di dunia perdagangan kecil-kecilan. Beliau sudah lama berjualan di situ. Tapi sangat disayangkan tentang fakta yg dek Ann temukan. Menurut sang ibu, dulu saat pertama berjualan beliau memang menjaga dagangannya, lambat laun beliau mencoba meletakkan saja dagangan tanpa dijaga. Tahun-tahun awal berhasil. Kantin "kejujuran" beliau ban

Dua Usaha

Malam ini dek Ann mau posting yang agak serius dikit ah. Cek sound dulu ya sebelum mulai kajiannya.. Ehm.. Bismillaah.. Manusia itu diciptakan Allah lengkap dengan nafsu, oleh karena itu wajar saja manusia punya banyak keinginan. Nah, ternyata Allah sebagai Sang Khaliq sangat bijaksana mengakomodir keinginan makhluk-Nya tersebut. Selain menciptakan nafsu pada manusia, Allah juga mengajarkan cara agar keinginan-keinginan itu layak dikabulkan-Nya. Tentu kita sudah tau kalimat Man Jadda wa Jada yang udah makin populer sejak Bang Ahmad Fuadi sukses dengan Negeri 5 Menara-nya. Kita diajarkan untuk berusaha agar keinginan kita tercapai. Banyak usaha yang bisa kita lakukan; kali ini saya ingin mencoba mengkategorikannya ke dalam dua bagian, yaitu usaha horizontal dan usaha vertikal. Usaha horizontal yang saya maksudkan adalah usaha2 keduniaan dalam rangka memantaskan diri memperoleh keinginan kita. Contoh, saat kita ingin mendapat beasiswa ke luar negeri dengan syarat skor IELTS minimal

"My Mom" A Review

Kasih sayang yang luar biasa dari seorang ibu terhadap anaknya adalah suatu hal tak terbantahkan. Saat seorang anak sedih, maka ibunya lebih terluka. Saat ia telah berusaha memberikan yg terbaik kepada anaknya, kadang ia tetap merasa masih belum bisa memberi lebih. Lalu ia akan menjadi sangat kecewa kepada dirinya sendiri. Tak jarang ia meminta maaf atas hal2 yang demikian. Begitu pula ayah, kadang kasih sayangnya tidak kelihatan hanya karena ia sibuk mencari nafkah, kadang cintanya kepada kita tidak diperlihatkan seperti yang ibu lakukan. Bahkan kadang kita merasa tak akan merasa rindu jika ia pergi, tak akan ada kenangan antara kita dan ayah. Dan ketika ayah telah tiada, semua pemahaman tadi salah, ayah ternyata sangat mencintai anak-anaknya dengan caranya sendiri, ada kenangan2  bersama ayah yang terukir indah, dan kita rindu akan ayah. Begitulah kisah sederhana yang coba dikemas dalam sebuah film korea berjudul "My Mom a.k.a A Long Visit". Ceritanya ringan sekali namun

Lost Your SD Card Data? Keep Calm and Try This!

Image
Last night, as two previous days, I came home late. But, if we compare with last two days, tonight was  earlier, I arrived home before 9 p.m. :) since the closing ceremony was held tonight. I took many pictures during my work as registration committee but when I wanted to share the pics to my friends, I lost them. It might be a virus, so I installed the antivirus which unfortunately couldn't help. I saw my SD card's properties and it's said my card was almost empty, only some weird files exist. Yaah, singkat cerita dek Ann kehilangan datanya, nyaris hilang tak dapat ditelusuri karena sudah dicoba untuk unhide file pun tak bisa. Bukan dek Ann namanya kalo pantang menyerah untuk hal remeh temeh seperti ini, apalagi dulu semasa kuliah pernah mendapat informasi dari dosen bahwa bagaimanapun data digital dihapus, tetap bisa direcovery lagi. So, saatnya mengubek-ubek om Google, banyak software yang di- review di beberapa blog, satu persatu dek Ann coba, gagal, coba lagi. Sa

Pulang Malam

Malam ini pulang telat lagi dek Ann nya. Udah dua malam begitu terus. Walaupun malam ini pulangnya tidak terlalu telat seperti kemarin, ternyata malam dipeusijuk oleh langit. Brr.. Hujannya lumayan bikin basah. Hampir bisa diprediksi memang akan begini. Pengalaman tahun lalu menjadi panitia AIC memang terulang lagi. Apalagi sekarang tanggung jawabnya sudah lebih besar. Jadi semakin pusing. Yah, begitulah ketika diberikan sebuah amanah. Kadang ada saja kebiasaan nyaman yang harus kita tinggalkan dulu di penitipan. Nanti setelah selesai acara baru ambil lagi. Apalagi jika status kita cuma pelaksana tugas teknis dengan sedikit campur tangan di tingkat strategis, lumayan tu, lumayan bikin pening. Nah, disitulah muncul sebuah kalimat yang harus dijunjung tinggi : "Kreativitas itu penting, proaktif itu harus, dan keikhlasan itu mutlak". Banyak tantangan tak terduga saat hari H. Namun tetap saja kita harus tenang. Banyak tugas yang kadang bikin mata tak terpejam, namun tetap

Kenapa cuma ISHOMA?

Pernah beberapa kali dek Ann mengikuti event sangat lokal, lokal, nasional, maupun internasional. Dari semua acara yang dek Ann ikuti, hampir semua memiliki pola yang sama, yaitu adanya break untuk makan siang, dan untuk menghargai yg muslim, kadang diberi tambahan waktu untuk shalat. Jadinya sering disingkat Ishoma. Istirahat-Sholat-Makan. By the way, enakan nyebut shalat daripada shalat. :D Mungkin dek Ann bisa paham jika event internasional hanya menyediakan waktu shalat dhuhur saja, sementara waktu ashar tidak karena mereka mungkin tidak mengerti atau tidak terlalu banyak muslim yang mengikutinya. Begitu juga dengan event nasional, meskipun negara ini mayoritasnya muslim, tapi ini bukan negara Islam, dek Ann masih bisa agak paham dengan situasi yg meniadakan break shalat Ashar dan melanjutkan acara hingga Maghrib tiba. Tapi tentu saja kita sebagai muslim jangan ikut2an skip shalat, karena apapun acaranya, siapapun yang sedang bicara, sepenting apapun materinya, shalat adalah hal t

Bait-bait Puisi dalam Prosa

Hitam nyaris tanpa cela Gelap tanpa cahaya Sesak tanpa udara Tak ada indera yang berfungsi sempurna Mata gagal menerima objek di depannya tanpa cahaya Telinga menyerah berusaha menangkap bunyi sebab ketiadaan udara Hidung? Jangankan merasakan bau, bernafas pun hampir putus asa Apa yang hendak kukecap jika begini keadaannya kata lidah Dan kulit sesekali mencoba mengindera dengan rabaan "Ada, ada seseorang yang lain di sana" lirih hati Dan otak mencoba menerka-nerka "Siapa kamu?" Lidah mencoba fungsinya untuk berkata Diam. Hening. Tidak ada jawaban "Tolong jawab dia! Setidaknya beritahu dimana posisimu! Agar aku bisa melangkah ke sana". Sambung Kaki Tak ada pita suara yg bergetar terdengar. Jelas saja. Berharap suara tanpa udara, berharap bunyi dalam sunyi. Mana ada. Asa pun bersiap melayang terbang jika kemudian ia tidak ditahan oleh sebentuk pesan telepati: " Tunggulah sebentar lagi. Tunggulah hingga pagi tiba dengan mataharinya. Bersa

Balada Setelah Sarjana

Semalam dek Ann banyak ngetweet tentang pilihan setelah lulus sarjana.. Karena nulisnya via blogger mobile apk, maka dek Ann copas aja dr akun twitter, so bagi yang mau baca.. Dari bawah ke atas ya kalo ga mau bingung.. Selamat membaca.. Semoga ada manfaatnya :) 14. Intinya, kita punya hak memilih, ini hidup kita lo, selama pilihan itu BAIK, walaupun berbeda, go for it! 13. Mungkin bijaknya kita nerima setiap "komentar" itu, anggap saran lalu saring, berfikir, jika cocok maka sesuaikan, jika tdak lnjut jalan 12. Beda dikit aja udah banyak aja yg komentar, apalagi beda banyak, kayak diserang satu dunia euy. :D *yang ini agak lebay* 11. Akan ada selalu orang yg ga suka atau komentar sesukanya bahkan saat sikap kita masih ikut kebiasaan, apalagi kalo udah beda. 10. Hmm, kadang memang cuma bisa tutup telinga dan senyum saja saat menghadapi itu semua. Abis mau gmn lagi..dijelasin juga buang2 energi 9. Memangnya selalu nurut kata orang yang ga tau keadaan kita sebenarnya it

Kisah Ayah

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Begitulah kurang lebih bunyi peribahasa yang sempat dek Ann pelajari semasa Madrasah Ibtidaiyah dulu. Artinya adalah, ketika kita telah tiada, akan ada kenangan yang kita tinggalkan. Kenangan itu adalah kesan dari orang2 yang pernah berinteraksi dengan kita; hanya ada dua kesan, baik atau buruk. Dek Ann tidak akan panjang lebar menjelaskannya. Yang ingin dek Ann bagi adalah tentang sebuah kesan yg tinggal dalam ingatan keluarga besar mamak tentang ayah yang udah meninggalkan kami sejak akhir 2004 silam. Alhamdulillaah, ayah orang yang ramah semasa hidupnya. Menurut saudara2 dek Ann dari pihak mamak, dan yang dek Ann rasakan sendiri, ayah adalah orang yang tidak segan bercanda, kebanyakan melalui cerita-cerita beliau yang mengundang tawa. Ya, ayah sangat suka bercerita, cerita-cerita beliau selalu penuh warna, jenaka, dan kadang penuh hikmah. Entah cerita itu benar atau tidak, ayah selalu membuat suasana nyaman dengan c

Diundang Acara Pelepasan Jamaah Haji, Bawa Apa?

Beberapa hari belakangan, televisi dan media pemberitaan lainnya banyak menayangkan soal jamaah  haji. Jika punya teman dekat yg akan berangkat, tentu beberapa dari kalian sudah diundang untuk acara pelepasan jamaah haji. Dek Ann salah satunya. Dek Ann punya teman dekat di MTsN dulu, namanya Ina. Di usianya yang baru saja mencapai 23 her age (vickynisasi), dia akan segera menyempurnakan rukun Islam yang kelima itu. Sudah menjadi kebiasaan di Aceh, sebelum berangkat menuju tanah suci, beberapa keluarga membuat acara pelepasan dimana kita bisa menyambung lagi silaturrahmi dngan kerabat dan sahabat dekat sembari saling memaafkan. Hari ini, dek Ann akan menuju rumah Ina. Namun ternyata selaku wanita yang masih muda imut2 dan kurang pengalaman, bingung juga nih mau bawa apa. Soalnya kalo ada kenduri gitu biasanya kita bawa semacam buah tangan utk pemilik rumah. Ting! Akhirnya dek Ann nge-sms mamaknya. Kata mamak dek Ann ada dua tipe silaturrahmi utk pelepasan jamaah haji, pertama si pemi

Mau Dibawa kemana 50 Ribunya?

Adalah teman saya sebut saja namanya Nanda.. Dia pernah meminjam sejumlah uang dari saya dan ketika mengembalikannya dia melebihkan 50 ribu rupiah.. Eits, ini bukan riba bukan pula hadiah, soalnya kelebihan itu bukan buat saya, melainkan diminta untuk mentraktir adik saya. Sudah beberapa hari saya bingung memikirkan traktiran apa yang paling bagus untuk adik saya. Saya tidak mau hanya traktiran biasa, setidaknya adalah kesan yang lebih bermanfaat. Sempat terfikir untuk membeli makanan kesukaannya sekaligus sebuah buku cerita. Tapi kok kayaknya saya belum punya waktu untuk keliling toko buku. Hasil jalan-jalan ke bazar kemarin juga ga nemu buku yang menarik untuk bocah seusia dia. Akhirnya kemarin malam, saya nanya ke adik, "Dek, kalo tiba2 dikasih uang 50rb, mau dipake buat apa?" Saya pinginnya dia bisa kritis dan berfikir cerdas. Mulanya dia jawab untuk disimpan dan jawaban2 lain yg agak umum dan kurang memuaskan saya sebagai juri (loh,ini lomba apa giveaway atau gimana s

So what?!

Pertemuan itu? So what?! Kelebihan-kelebihan itu? So what?! Kebetulan-kebetulan itu? So what?! Kenangan dari kisah-kisah itu? So what?! Tanda-tanda semesta? So what?! Klub bola 7 huruf itu? So what?! Tes kemampuan bahasa itu? So what?! Warna cerah itu? So what?! Mantra ajaib itu? So what?! Sekresi air mata yg dulu itu? So what?! Lantunan doa itu? So what?! Foto-foto itu? So what?! Tweet-tweet itu? So what?! Pesan-pesan itu? So what?! E-mail2 itu? So what?! Negara yang sama itu? So what?! Passion yg sama itu? So what?! Film-film itu? So what?! Buku-buku itu? So what?! So what?! I am stronger! So what?! I dont care anymore! So what?! I am tired! So what?! I think it's enough! So what?! Live your own life! So what?! It doesnt work anymore! So what?! I'll smile happily! So what?! It just a part of a scene, not a whole story! So what?! What ever will be, will be! Lalalalala...

Secangkir Kopi Panas

Tadi sore dek Ann ngunjungin cecek yang sedang sakit walopun sebenarnya diri sendiri belum begitu sembuh. Juga abang di rumah masih sakit. Tapi ya namanya juga sodara, mumpung dekat dan lumayan kuat, baiknya dijenguk :) Yang ingin dek Ann cerita kali ini bukanlah tentang sakit. Tetapi kayak judul, kopi panas. Di Aceh kita punya kebiasaan untuk memuliakan tamu dengan menyuguhkan segelas kopi panas. Memang beneran panas sehingga minumnya pun pelan-pelan. Kayak tadi, pas di rumah cecek, dibikinin kopi panas sama istri beliau, walhasil lebih lama lagi disana. Yup, itulah filosofi dari segelas kopi panas yang bisa dek Ann tangkap (emang bola *abaikan). Kopi disajikan panas melambangkan pemilik rumah senang untuk didatangi tamu tersebut sehingga ia ingin tamunya menghabiskan kopi pelan-pelan agar sang tamu bisa berlama-lama di rumahnya. Jarang sekali yang menyediakan adalah kopi hangat/dingin karena bisa berarti ingin tamunya segera menghabiskan kopi untuk kemudian pulang walaupun sebenarn

Mantra

Musim telah berganti Burung-burung pun sudah bermigrasi Banyak janji sudah terpenuhi Banyak pula cinta yang bersemi Namun ku masih saja di sini Duduk diam dan menanti Meski hasrat ingin tau tak bisa dipungkiri Tetap saja lidah kelu terkunci malu Sesekali cemas datang mengusik kalbu Hingga kadang mengusik ketenangan neuron di otak untuk menebak-nebak Dan seperti sebuah siklus, Ini hanya akan terus berulang jika tak pernah diputus. Sebuah mantra telah sukses menyihirku Berada dalam perasaan tak menentu Menunggu datangnya waktu Dimana semua kan jadi masa lalu.

Sadar Nulis Lagi

Malam ini kayak biasa hampir biasa-biasa aja kegiatan dek Ann. Adalah seseorang yang membuat malam ini nggak biasa. Sebut saja namanya Yuni. Dia wanita tangguh sedang berjuang di tanah Calang. Tadi selepas Isya aku WhatsApp-an sama dia. Obrolan kami ringan-ringan aja sebenarnya kayak snack-snack yg dijual di supermarket yang kebanyakan angin daripada isinya. Kayak nanya kabar, sharing2, ampe akhirnya bahas kegiatan untuk isi waktu luang yang kosong. Kak Yun, sapaanku nomor 2 untuk Yuni, ternyata sudah aktif menulis lagi sekarang. Tulisannya singkat dan bahasanya mudah dicerna usus, eh dicerna otak (sejak kapan otak punya sistem pencernaan *abaikan*). Isinya tentang kehidupan kak Yun selama 2013. Lucu-lucu seru bacanya. Akhirnya aku pun tersadar selama ni nulis cuma niat2 aja tapi ga pernah tersalurkan karena alasan yang diada-adakan. Padahal beberapa hari yang lalu juga baca tulisannya kek Jamil Azzaini yang kurang lebih nasihat beliau sama..nulis itu yg penting rutin dan ga perlu pan

Renungan

Di saat kami masih diberi kenikmatan bebasnya menjalankan keislaman, ada saudara2 muslim di belahan dunia lain sedang berjihad dan menahan peluru demi memperjuangkan Islam  sementara kami masih saja terkadang enggan utk menjalankannya secara kaffah, mempertanyakan hukum yang sudah jelas, melambatkan taubat, bermain-main dengan yg syubhat, seenak hati bermain kata logika tanpa berusaha mencari ilmu tentangnya hanya untuk membenarkan kebiasaan, dan atau galau dengan dunia yang fana. Astaghfirullaahal'adhim. Di saat ribuan ruh manusia sedang tersenyum meraih syurga, kami juga sibuk tersenyum memikirkan si dia yang belum jelas statusnya atau malah marah kenapa seakan hidup kami paling sengsara di dunia padahal di Mesir, Palestina, Syria, Rohingya, banyak yang sedang meregang nyawa, akankah masih ada nafas untuk semenit ke depan, tidak sempat untuk berangan2 masa depan keduniaan seperti yang kebanyakan kami lakukan. Allaahu rabbi.. Iman ini kadang naik turun akibat kelalaian diri, pad

Tentang Definisi, Usaha, dan Waktu

Kadang hidup itu tentang mencoba atau memilih sesuatu. Saat kita memutuskan mencoba atau memilih, maka saat itu pula kita harus siap dengan dua kmungkinan, baik dan buruk. Baik jika keinginan kita terpenuhi dan buruk jika sesuatu yg ingin dicapai tidak diperoleh-definisi sederhana MANUSIA. Dengan alasan ingin mendapat yg terbaik, tentu kita akan sungguh-sungguh berusaha dan senantiasa berdoa. Kita merasa senang jika semuanya lancar dan sesuai keinginan. Namun terkadang hidup tidak semudah itu. Adakalanya setelah semua usaha dan doa, yang didapatkan malah yang sebaliknya dari harapan yg slama ini dipanjatkan. Saat itu RASANYA kita mendapatkan yang buruk dan harus siap dengan hal tersebut. Kawan, jika kita sudah sungguh2, sebenarnya tidak ada definisi baik dan buruk tadi, hanya ada definisi ingin dan butuh. Semua yang kita dapatkan setelah usaha dan doa yg luar biasa adalah yang terbaik dan yang SEBENARNYA kita butuhkan. Bisa jadi kebutuhan menurut kita belum tentu kebutuhan terbaik ki

Cinta? Saatnya Ambil Sikap!

Ngomong soal cinta ga ada habisnya. Ada saja cerita di belahan dunia mana saja tentang cinta. Sebagai manusia yang sudah bisa dikategorikan dewasa, sudah saatnya saya ambil sikap soal cinta. Mungkin teman-teman sekalian yang seumuran saya masih memilih untuk pacaran. Dalam tulisan ini saya tidak mencoba untuk melarang kalian tentang itu, kita sama-sama sudah dewasa dan tau yang terbaik bagi kita. Saya cuma ingin berbagi tentang sikap yang akan saya ambil tentang sebuah rasa yang merupakan anugrah dari Sang Pencipta. Sikap ini muncul sebagai hasil dari pemikiran yang mendalam tentang kegalauan saya selama ini, pemahaman beberapa tulisan yang saya baca, dan diskusi dengan orang yang bisa saya percaya. Oke kalo begitu langsung saja, tentang cinta, inilah temuan saya: #Bahwa mencintai tidak harus memiliki jika kita memang belum siap untuk bersamanya dalam ikatan suci. #Bahwa cinta dalam diam itu lebih mulia untuk semua, untuk kita, maupun untuknya.   #Bahwa menghindar darinya ada