Kenapa cuma ISHOMA?

Pernah beberapa kali dek Ann mengikuti event sangat lokal, lokal, nasional, maupun internasional. Dari semua acara yang dek Ann ikuti, hampir semua memiliki pola yang sama, yaitu adanya break untuk makan siang, dan untuk menghargai yg muslim, kadang diberi tambahan waktu untuk shalat. Jadinya sering disingkat Ishoma. Istirahat-Sholat-Makan. By the way, enakan nyebut shalat daripada shalat. :D

Mungkin dek Ann bisa paham jika event internasional hanya menyediakan waktu shalat dhuhur saja, sementara waktu ashar tidak karena mereka mungkin tidak mengerti atau tidak terlalu banyak muslim yang mengikutinya. Begitu juga dengan event nasional, meskipun negara ini mayoritasnya muslim, tapi ini bukan negara Islam, dek Ann masih bisa agak paham dengan situasi yg meniadakan break shalat Ashar dan melanjutkan acara hingga Maghrib tiba. Tapi tentu saja kita sebagai muslim jangan ikut2an skip shalat, karena apapun acaranya, siapapun yang sedang bicara, sepenting apapun materinya, shalat adalah hal terpenting di atas semua. So take your time, ask for permission to do shalat.

Tapi, yang dek Ann herankan adalah event lokal dan event yang sangat lokal. Kenapa hanya ada Ishoma? Sementara kadang acaranya berlangsung hingga sesaat sebelum matahari terbenam. Padahal daerah ini berjulukan Serambi Mekkah. Kenapa waktu Ashar dilalaikan, dibiarkan berlalu tanpa jeda terlebih dahulu? Dimana letak Syariat Islam yang dibangga-banggkan selama ini? Kenapa seakan sebelum senja sore menyapa, acara tak ada habisnya, baik yg resmi atau sekadar bercanda, kenapa? Ini Aceh atau....??? Ada yang bisa jawab?

Sedih rasanya merasakan hal yang seperti ini, hati memberontak, kadang pernah menjadi korban, korban ketidaktegasan diri sendiri, namun pengalaman haruslah jadi pelajaran, saat keadaan sudah tidak bisa ditolerir dan hati sudah tak sanggup lagi, segera ambil sikap dan pergi adalah hal yang baik sebelum menyesal nanti. Alhamdulillah, jika kita masih punya iman dalam hati.

Kenapa sibuk kali dek Ann? Urusan masing-masing lah shalat itu. Urusan individu memilih mana yang ingin dilakukan, masalah pribadi pilih yang mana. Kan majelis ilmu juga ada pahalanya, kan bercengkerama itu bentuk silaturrahmi juga, kan acaranya cuma sekali saja tidak bisa diulang kedua kalinya. Entahlah, entahlah urusan remeh temeh itu bisa membela kita nantinya saat ditanya kemana aja waktu Asharnya dibawa?

Mungkin benar katanya kiamat sudah dekat.

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja