Posts

Showing posts from December, 2014

10 Tahun Tsunami Aceh: Surat Untuk Ayah

Sepuluh tahun lalu masih terekam kuat di ingatku selalu terpatri lekat di sanubariku tentang kisah terakhirku bersamamu terik matahari hari itu seolah ikut menjadi saksi tentang kasih sayang yang kau beri tentang cinta seorang ayah untuk sang putri pagi itu engkau terlihat kecewa mendapatiku masih tertidur belum terkumpul nyawa lalu berkata agar aku tak lagi mengulang hal yang sama sebagai seorang siswi sekolah agama sudah seharusnya aku tidak shalat subuh di waktu dhuha kukira itu adalah pesan harian yang mungkin akan kudengar lagi di lain hari jika aku terlambat lagi menyambut pagi namun ternyata tak kan pernah ada lagi pesan itu atau pesan lainnya meski hal sama terulang kembali karena setelahnya kita terpisah oleh sebuah takdir Allah melalui gulungan ombak air laut yang marah menghilangkan jejakmu tanpa arah Ayah sungguh sepuluh tahun sudah aku tak pernah menatap wajah teduhmu selain dalam foto dan bunga tidurku sepuluh tahun pula aku kehilangan cerita-ce

Unexpected Expectation

Aku terdiam tanpa kata saat mata menelisik dan pikiran berkelana entah kenapa, bait demi bait rasanya semakin menusuk saja hingga hati memaksa mata untuk berbicara Rangkaian kalimat itu terlalu dejavu membawaku membuka kotak harapan di masa lalu yang sangat berarti dalam hidupku Harapan yang kini muncul lagi dalam bentuk yang berbeda sama sekali namun masih mempunyai kesamaan arti  Lalu, kenapa harus ada tangisan itu? bukankah seharusnya seseorang bahagia ketika harapan yang dulu pernah ada sekarang kembali menyapa Ya, Tentu saja aku senang Tapi Tidak begitu jika semuanya hanya akan kembali terkenang Sebagai sebuah kesempatan tak berpeluang Dengan setiap asa ada ragu yang menyapa di waktu yang sama dan dengan perpaduan keduanya muncul komunikasi tak berbunyi antara hati dan ilahi dialog hati yang penuh tanya dan doa dengan Tuhan yang penuh kuasa dan rahasia

Pertemuan

We meet someone for a reason. Dek Ann termasuk orang yang percaya akan kalimat itu. Ada saja maksud dan tujuan dibalik sebuah pertemuan yang telah direncanakan Tuhan untuk kita, meski terkadang kita tidak tahu apa makna dibalik pertemuan itu, atau apakah tujuan itu signifikan atau tidak, tapi yang jelas ada alasan kenapa kita dijumpakan dengan orang-orang dalam hidup kita. Setiap pertemuan itu tidak acak, terstruktur rapi dalam lembaran takdir yang harus kita jalani, hanya saja keterbatasan ilmu yang kita miliki membuat kita takjub akan hal-hal yang baru kita sadari di kemudian hari. Kadang kita mengira telah berjumpa dengan orang yang salah atau sebaiknya tak pernah mengenal orang tersebut, namun sesungguhnya orang itu adalah sebaik-baik manusia yang harus kita temui untuk mendapat sebuah pelajaran tentang hikmah kehidupan. Di lain waktu kita mengira telah berjumpa dengan orang yang benar dan ingin selalu berada bersama orang tersebut namun ternyata kita dipisahkan karena pada hakik