Posts

Showing posts from 2015

#CURHAT: Reverse Culture SHOCK!!!

Akhir-akhir ini kehidupan saya tak jauh-jauh dari reuni kecil-kecilan. Saya kembali bertemu teman-teman yang telah lama menanti kepulangan saya (mungkin sebenarnya menanti oleh-olehnya ;D) secara sengaja maupun tidak. Ada yang saya sengaja datang ke rumahnya karena sekaligus melihat anaknya yang baru lahir (teman-teman udah pada punya generasi penerus, bahkan ada yg udah dua), sengaja berjanji untuk bertemu di tempat-tempat nongkrong, sengaja bertemu saya di Blang Krueng, sengaja menyapa di sosial media, atau secara tidak sengaja bertemu di masjid, kondangan (yang semakin panjang saja listnya), hingga pameran. Sebelum kalian melanjutkan bacaan, saya mau disclaimer sikit ya, postingan kali ini agak panjang dan mengandung 59,90% curhat. So, silakan skip bagi yang nggak penasaran. :D Beriringan dengan pertemuan-pertemuan itu, pertanyaan-pertanyaan modus (modus dalam arti matematika) adalah: #Enak gak di sana? #Pasti susah ya adaptasi lagi?apa aja yg harus disesuaikan (lagi)? #Kapan

Kontroversi Profesi

Tiba-tiba saya dapat ide buat nulis opini tentang sebuah profesi karena baru saja di salah satu akun sosial media saya, seorang teman salah mengartikan komentar saya (yang memang sangat besar peluang terjadinya di dunia maya). Akhirnya saya menjelaskan duduk perkaranya supaya tidak salah maksud. Anyway, sebenarnya penjelasan kita kadang juga tidak terlalu penting sih, soalnya dunia maya itu semu, nggak nyata, orang kadang berkomentar karena hanya ingin didengar tanpa peduli bagaimana kejadian sebenarnya atau mau memahaminya, so kalau kalian bisa cuek sebenarnya hidup akan lebih tenang. Okay, back to topic. Kontroversi profesi yang saya maksudkan di sini adalah mengenai pemilihan sebuah pekerjaan yang kita inginkan atau in worst case scenario yang harus kita lakukan. Beruntunglah kalian yang punya kesempatan, kemudahan dan kelebihan untuk bekerja di bidang yang kalian sukai. Tentang profesi, saya rasa saya bukanlah orang yang mendiskreditkan profesi tertentu karena setiap orang puny

Ada Apa Dengan Cinta

Ada Apa Dengan Cinta Bagi penikmat drama Indonesia kelahiran 90-an pasti sudah tidak asing lagi dengan empat kata di atas, sebuah judul film yang diperankan oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Menceritakan kisah Cinta yang akhirnya memutuskan mengejar Rangga ke bandara, mengutarakan seluruh rasa yang telah berubah dari benci menjadi suka, hingga bersedia menunggu meski berpuluh purnama harus dihitungnya. Ada apa dengan cintaku? Aku pun tak mampu menjawabnya. Dalam usia seperempat abadku, setiap orang yang kutemui rasanya semakin penasaran saja dengannya. Belum lagi yang berusaha memaksakan saran mereka tanpa mencoba mengerti bagaimana keadaan diri ini atau membiarkanku mencari jawabnya sendiri, dan itu seringkali datang dari orang-orang terdekat yang katanya peduli padaku. Tak ada kisah seperti Rangga dan Cinta yang bisa kuceritakan pada mereka, karena ini bukan drama melainkan kisah nyata yang lebih banyak tantangannya dan tak selesai dalam satu atau dua jam saja. Alurnya lebih

Ketidakmungkinan yang Aku Semogakan

Tak pernah terlintas dalam pikiran sehatku sebelumnya bahwa aku akan berada dalam situasi seperti ini. Mungkin, jika ada sebuah ungkapan kekinian yang cocok untuk ini adalah: ketidakmungkinan yang aku semogakan. Dulu, saat mendengar kalimat itu, aku merasa kata-kata apa-apaan itu, bagaimana mungkin menyemogakan sesuatu yang kita pun yakin itu tak mungkin. Ternyata sepotong ungkapan itu kini terasa penuh makna dan benar-benar cocok. Kalian tau kisah Nabi Muhammad saw. dan pamannya Abu Thalib? Abu Thalib adalah paman Nabi yang cukup dekat dengan beliau, selalu mendukung ajaran Rasul, selalu menjadi orang-orang terdepan dalam mempercayai ucapan keponakannya itu, selalu membantu dan sayang sekali kepada baginda Rasulullah. Namun, ternyata kasih sayang yang timbal balik itu tidak bisa mengubah keyakinan Abu Thalib, beliau tetap saja mempertahankan ajaran nenek moyang bangsa Jahiliyah untuk dianutnya. Berjuta kali Rasul berdoa kepada Allah agar Abu Thalib dibukakan pintu hatinya untuk mener

Maha Mendengar

Dulunya aku memang pernah bermimpi bahwa sebelum melanjutkan studi ke luar negeri, aku ingin menjadi agen Islam yang baik, bahkan jika bisa aku mampu menjadi inspirasi tersendiri bagi non-muslim sehingga mereka mempunyai ketertarikan terhadap Islam, atau merubah persepsi yang dulunya skeptis tentang Islam, lebih beruntung lagi jika nantinya ada yang kembali fitrah dalam keislaman. Sebuah cita-cita yang pernah menjadi list panjang doa-doaku selepas shalat namun kemudian menguap begitu saja. Aku merasa saat menginjakkan kaki di sana, keinginanku agak sedikit susah tercapai, apalagi dengan berbagai macam adaptasi yang harus kusesuaikan hingga lama-kelamaan cita-cita mulia itu terkubur oleh kesibukan-kesibukan dunia. Aku tak lagi benar-benar berusaha membuat diri ini sedemikian rupa sehingga bisa menjadi contoh teladan yang baik, menjaga sikap, dan seterusnya. Aku hanya kemudian menjadi diri sendiri, diri yang kadang cukup terbuka dengan perubahan meski tetap kujaga garis batas tentang ha

Aku pada-Mu

Saat ini tiada yang paling mengerti diri ini selain Ilahi rabbii... Yang telah menuliskan kisah hidup ini dengan penuh misteri lalu menyingkap setiap tabirnya satu-satu seiring waktu... Keluarga, teman, bahkan terkadang diri sendiri pun tak tahu sebenarnya apa yang kuinginkan... Orang-orang berusaha memberikan sarannya sesuai pengalaman dan pemahaman mereka dengan dalih peduli, sayang, dan inginku bahagia menurut versi mereka... Tapi, seakan saran-saran mereka itu malah membuatku semakin bingung dan terkadang bertanya sebenarnya apa yang kuinginkan, apa yang kubutuhkan, dan hidup siapa ini? Terkadang seseorang memberikanmu saran hanya karena mereka merasa peduli, padahal nyatanya mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka tidak benar-benar demikian, terkadang saran disampaikan hanya karena mereka ingin didengarkan dan merasa sudah berpengalaman... Bukan ku tak menghargai semua itu, tapi bukankah ini hidupku, keputusan akhir di tanganku, kebahagiaan itu ada saat aku benar-benar meras

Takdir Sedang Mengajakku Bercanda

Saat aku sudah tidak lagi se-semangat dulu mencari tau tentang sesuatu yang masih menjadi misteri sampai saat ini, tiba-tiba aku dihadapkan pada sebuah kejadian sederhana namun penuh makna. Baru saja setelah shalat Ashar di hari Jumat saat hujan sedang turun dengan lebat aku memunajatkan doa menyerahkan segala urusan pada-Nya lalu setelahnya aku sedikit rajin melantunkan ayat-ayatnya yang terangkum dalam surat ke-18 dalam al-Quran, aku langsung dihadapkan pada sebaris notifikasi yang membuatku tersenyum sendiri bahkan meningkatkan intensitas suaraku membaca ayat suci Ilahi. Tersenyum senang sekaligus tak tenang, sepertinya doaku barusan langsung menembus langit terijabah tanpa hijab. Tapi tentu saja jawaban doa itu tak sejelas 1+2, tetap saja punya rumus dan teka-teki yang masih harus diselesaikan. Apalagi kemudian notifikasi selanjutnya malah lebih membuatku semakin tak tahu berkata apa, dua hal dalam satu pembahasan, dua hal yang sama-sama sedang berada dalam pertimbangan. Langsu

When I am Angry

Pernah suatu ketika beberapa hari yang lalu seorang bapak dengan rasa penasaran dalam kalimat beliau bertanya kepada saya: "Na, kamu gimana sih kalau marah?" Sebenarnya itu bukan kali pertama saya menerima pertanyaan itu. Dan saya berharap ke depan juga masih ada orang-orang yang akan bertanya hal demikian. Karena saya ingin orang menganggap hidup saya baik-baik saja dengan segala keceriaan yang saya punya. Kalau boleh saya menilai diri, saya ini orang yang introvert tapi kalau sudah dekat kalian bisa menganggap saya extrovert karena segala macam candaan, tawa, ceria dan keterbukaan saya akan kalian temui dalam tahap yang kedua itu. Mungkin akibat keunikan kepribadian yang saya miliki ini beberapa orang menjadi sedikit penasaran bagaimana reaksi saya saat marah. Hmm... sebagai manusia biasa saya tentu juga pernah marah. Tetapi kadang hal-hal kecil yang mungkin besar di mata orang tidak membuat saya emosi dan mungkin hanya pada level kesal lalu membenci sikap itu bukan or

Kamu yang mana?

Image
Intinya sih cuma mau post tulisan ini di blog juga, tapi malas ketik ulang..jadi di screen captured aja ya! #pardonmylaziness #semogabermanfaat #postinganabsurd

Tentang Pulang

Saat mengingat pulang, terkadang aku sudah tak sabar lagi menukarkan kertas A4 bertuliskan detil kepulanganku dengan boarding pass di konter maskapai berwarna ungu itu. Mungkin saja aku sudah mulai jengah dengan kehidupan negeri dongeng di sini, rasanya segalanya serba indah, mudah, dan nyaman. Tapi jauh di dalam hati ini, ada kehampaan yang terasa, tak lengkap tanpa orang tua, dan tanpa cinta. Mungkin itu alasanku kenapa ingin pulang. Sebaliknya, ada sisi lain dalam hati ini yang tak ingin kembali. Aku belum siap meninggalkan negara ini, masih banyak hal yang ingin kulakukan di sini, aku belum selesai dengan kota ini. Ditambah lagi rasa khawatir yang akhir-akhir ini tak pernah lagi pergi dan semakin bertambah saja. Khawatir tentang bagaimana aku harus beradaptasi lagi dengan reverse culture shock seperti cuaca, transportasi, currency, listrik, gempa, internet, tayangan televisi, politik negeri dan masih banyak lagi. Cemasku kian bertambah saat aku memikirkan tentang gelar master

Hmm... Sudah Kuduga

Image
Pernahkah kalian merasakan hal yang sama seperti ini? Saat kalian sudah muak dengan segala hal tentang sesuatu, muak dengan sikap kalian sendiri yang tak bisa melepaskan diri dari kenangan masa lalu yang sudah lewat dan harapan masa depan yang sangat tidak pasti lalu kalian berniat sekali untuk berhenti saat ini juga. Bagian selanjutnya adalah kalian berusaha sekuat tenaga menjauhkan diri dari sesuatu itu, mengumpulkan segala alasan dan pembenaran untuk pergi, berdoa supaya diberikan ketetapan hati, dan kalian berhasil! Selang beberapa waktu, kalian mulai menikmati keberhasilan, mulai bahagia, mulai biasa saja dengan hal itu bahkan sudah sama sekali tidak peduli. Tapi ternyata hal yang tak terduga tiba-tiba begitu saja datang dan mengingatkan kalian pada sesuatu itu, seolah mengajak kalian kembali membuka tiap halaman bab kehidupan tentangnya, dan seakan semesta mengatakan untuk tetap menjaga harapan itu dan menuliskan to be continued   instead of  the end.  Dan semua keberhasila

Menghadapi Fitnah

Beberapa waktu lalu saya mengalami hal yang tidak menyenangkan, saya difitnah di depan teman saya sendiri oleh seseorang yang cuma satu dua kali saja bertemu saya. Lantas, setan pun datang mengompori saya untuk membela diri dan menceritakan kejadian sebenarnya kenapa dia bisa menuduh saya yang macam-macam seperti itu. Setan dan nafsu self defense saya membujuk secara halus dengan dalih saya berbuat benar jadi saya pantas ikut menjelekkan si pembawa berita buruk dengan menceritakan kejadian yang saya yakini benar adanya. Semalam, saat saya melakukan kebiasaan buruk sebelum tidur; men-scroll timelines semua sosial media saya, di instagram saya menemukan sebuah nasihat luar biasa dari akun @pedulijilbab yang sudah cukup lama saya ikuti. Dalam postingan berupa gambar 4x4 itu tertulis begini: DIFITNAH? Berikan jawaban terindah untuk ia yang memfitnah: Jika kau benar, semoga Allah mengampuniku. Jika kau keliru, semoga Allah mengampunimu. (Ustadz Salim A. Fillah) Ah, sungguh saya lang

Ketika Cinta Harus Memilih

Masih dalam suasana Idul Adha yang identik dengan pemotongan hewan kurban, saya jadi teringat tentang sebuah film pendek yang saya tonton di youtube beberapa waktu lalu. Kisahnya mirip dengan kisah Nabi Ibrahim a.s. saat diuji cintanya kepada Allah untuk mengorbankan anak kesayangan beliau. Ujian yang sangat berat karena disitulah pembuktian tentang seberapa besar ketaatan seorang hamba akan perintah Tuhannya namun di saat bersamaan ujian itu secara langsung melibatkan cinta seorang ayah terhadap anaknya. Di satu sisi, ketaatan kepada Allah adalah sesuatu hal yang mutlak dilaksanakan apalagi beliau adalah seorang Rasul, namun di sisi lainnya pembuktian taat itu harusnya mengorbankan seseorang yang teramat dicintai dan pernah sangat dinanti kehadirannya dalam jangka waktu yang sangat lama. Kembali ke film pendek yang saya tonton, ceritanya tentang seseorang lelaki yang akan segera menikahi wanita shalehah. Tapi, ada syarat tertentu yang diajukan orang tua calon mempelai wanita yaitu s

Happy Birthday to Me

Dear readers, awal September tahun ini akhirnya umur saya mencapai 1/4 abad. Hmm, ntah kenapa ulang tahun kali ini terasa hambar meski penuh kisah warna-warni dan penuh harapan yang telah dibuat jauh-jauh hari. Tetap saja semuanya terasa berjalan begitu saja tanpa makna yang berarti meski setiap detik pergantian tahun saya nikmati. Mungkin saja hati saya sudah terlalu keras untuk merenungi dan mensyukuri segala sesuatunya, atau bisa jadi ada hal yang sedang mengganjal di hati yang belum terpenuhi sehingga saya ngambek sama Allaahu rabbi. Astaghfirullaah! Oiya, sehubungan dengan usia saya yang tak lagi muda, saya rasa mulai sekarang saya akan menggunakan kata ganti saya ataupun aku dalam tulisan-tulisan saya berikutnya. Tidak ada lagi Dek Ann, sudah cukup saya merasa masih remaja, kali ini biarlah saya sedikit jujur kepada diri sendiri bahwa panggilan dek Ann tidak lagi cocok melekat pada diri ini. Setuju, kan? Toss dulu kita! Ulang tahun kali ini banyak misi yang harus saya penuhi,

SBS

Image
Dulu, semasa kecil, entah datang darimana, dek Ann pernah bermimpi ingin sekali kuliah di Inggris, di Oxford. Terserah di fakultas apa saja, yang penting Oxford. Rasanya mimpi itu akan dengan mudah tercapai saat itu, apalagi didukung dengan prestasi dek Ann yang lumayan saat itu plus dukungan Ayah yang luar biasa. Seiring waktu berjalan dek Ann pun sadar ternyata mewujudkan mimpi itu tak semudah memimpikan mimpi. Hidup sebagai seorang dewasa ternyata jauh lebih sukar daripada hidup sebagai anak-anak. Segala sesuatunya berubah hingga mimpi itu hilang berganti banyak hal lain yang harus dihadapi dan dipikirkan. Terlalu banyak pertimbangan, terlalu banyak masalah seiring usia bertambah. Apalagi saat Ayah sudah tak lagi menemani kami di dunia ini, rasanya mimpi dek Ann untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri itu hanya tinggal kepingan berserakan saja. Ada namun butuh segenap usaha untuk mempersatukannya. Meskipun begitu, Allah sebagai sang Pencipta tak pernah melupakan mimpi seorang

Merasa

Image
Mungkin selama kita hanya merasa mampu Hanya merasa! Karena umur tak lagi muda Dan teman yang sudah berkeluarga Padahal Tuhanlah yang paling Tau Kapan saat yg terbaik untuk kita Tanpa harus terburu-buru Bisa jadi kita memang masih lebih baik sendiri Ada banyak hal yang masih perlu dipelajari Ada keindahan yang Tuhan ingin kita syukuri saat kita sendiri Atau mungkin ada bakti yang masih harus kita penuhi Tak perlu begitu sendu seakan duniamu tak lagi secerah dulu seakan-akan tak ada lagi yang bisa disyukuri Sudah, jangan sampai pikiran-pikiran itu membuatmu lupa diri, lupa lalu kufur akan nikmat Ilahi  Bukankah kamu masih bisa makan tiga kali sehari? Punya hidup tenang tanpa usikan mesiu? Sudahlah Tak perlu bermuram durja Merasa diri paling hina Hanya karena belum punya bahu untuk bersandar Bukankah untuk saat ini Sajadah lebih berarti?

That Woman- A Song Lyrics

Image
han yeojaga geudaereul saranghamnida geu yeojaneun yeolshimi saranghamnida maeil geurimjacheoreom geudaereul ddaradanimyeo geu yeojaneun useumyeo ulgoisseoyeo eolmana eolmana deo neoreul ireokae baraman bomyeo honja i baramgateun sarang i geojigateun sarang gyaesokhaeya niga nareul sarang hagaetni jogeumman gakkai wa jogeumman hanbal dagagamyeon doo bal domangganeun nul saranghaneun nan jigeumdo yeopae isseo geu yeojan umnida geu yeojaneun sunggyeogi soshimhamnida geuraeseo ootneun bubeul baewotdamnida chinhan chingooaegaedo motaneun yaegiga manheun geu yeojaae maeumeun nunmultuseongi geuraeseo geu yeojaneun geudael neol saranghaetdaeyo ddokattaseo ddo hanagateun babo ddo hanagateun babo hanbun nareul anajugo gamyeon ahndweyo nan sarangbatgo shipeo geudaeyo maeil sogeuroman gaseum sogeuroman sorireul jireumyeo geu yeojaneun oneuldo geu yeoppae eetdaeyo geu yeojaga naraneum geol anayo arlmyunseodo eereoneun geon anijyo moreulggeoya geudaen babonikka uh

Why Can't It Be - A Song Lyrics

You came along, unexpectedly I was doing fine in my little world Oh baby please don't get me wrong 'Cause I'm not complaining But you see, you got my mind spinning Why can't it be Why can't it be the two of us Why can't we be lovers Only friends You came along At the wrong place, at the wrong time Or was it me Baby I dream of you every minute You're in my dreams You're always in it That's the only place I know Where you could be mine And I'm yours (Baby I'm yours) Only till I wake up Lyrics taken from this page

Sakit Hati, mbak?!

Hidup ini selalu saja menawarkan dua sisi, baik dan tidak. Begitu juga tentang orang-orang yang sikapnya membuat kita sakit hati. Kehadiran mereka dalam hidup kita seperti dua sisi mata uang; bisa membawa rahmat atau malah menjadi petaka. Tetapi semua kembali lagi pada pilihan kita, tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang yang menyakiti. Jika kita ingin mendapat pahala, tentu saja kita akan sabar dengan sikap mereka, malah tidak berniat membalas, atau bahkan sekedar berkeluh kesah kecuali pada Allah. Lebih dari itu, akan lebih baik jika kita mendoakan mereka agar bisa lebih peka dalam bergaul. Atau jika kita berani, langsung saja mengutarakan rasa hati agar saling memahami tanpa harus mencaci. Sebaliknya, justru kita bisa membawa diri dalam petaka jika kita tergoda untuk menggosipkan sikap mereka dengan dalih tak suka dan membuat luka sehingga butuh teman lain untuk bercerita fakta. Belum lagi tentang prasangka buruk yang sebagian besarnya adalah dosa. Dan seterusnya.

Sabar

Sabar, sebuah kata serapan dari bahasa Arab yang dalam bahasa Inggrisnya sering disebut patient . Sebuah kata sifat yang seringkali kita dengar saat kita ditimpa musibah ataupun harus menunggu sesuatu. Katanya sabar itu tidak ada batasnya karena jika berbatas, maka ia tidak lagi disebut sabar. Mungkin memang benar begitu, seperti sabarnya para rasul ulul azmi yang tetap saja masih bertahan dan malah makin bertambah keimanannya saat mereka diberikan ujian maha dahsyat. Seringkali kita menganggap kesabaran kita ada batasnya karena kita merasa tak mampu berada di level ulul azmi . Mungkin ada benarnya, tapi kadang itu sudah menjadi seperti alasan klise saat kita tak mau berusaha untuk sedikit lagi menahan diri, untuk mencoba tidak mengeluh, dan untuk selalu berusaha berfikiran positif. Memang susah sih, karena semakin besar sebatang pohon maka semakin besar pula angin yang menggoyahkannya. Begitu juga dengan sabar, semakin kita mencoba kuat, semakin besar godaan untuk menyerah. Para

Managing International Fans

Disclaimer : Postingan kali ini dapat membuat muntah-muntah para readers, so sedia plastik, ember, atau apapun itu yang bisa menampungnya. Selamat membaca! :D Adalah dek Ann selama beberapa waktu belakangan ini seringkali bertemu dengan orang-orang yang bikin terkejut. Mulai dari security di akomodasi hingga teman kampus yang aduh bikin ketawa bin ngeri-ngeri sedap dengan tingkah mereka sampe-sampe Dida nyebut mereka dengan international fans dek Ann. Hahaha Salah satu international fans yang paling bikin serem itu malah yang bule, mungkin dari UK. Dia seorang petugas keamanan di akomodasi kampus yang dek Ann tempati dulu. Tiba-tiba selepas kami drop cucian di laundrette, dia mendekat. Kirain cuma nyapa biasa gitu. Ya sih, awalnya cuma nyapa biasa lalu dia bilang dia suka senyum dek Ann. Mulanya dek Ann sih biasa aja karena menganggap itu cuma small talk biasa. Eh ternyata pas kami balik lagi buat ambil cucian, dia yang dari jauh sudah senyum2 dan dadah2 gitu mendekat dan ngobrol

FAQ Beasiswa LPSDM dan Studi di United Kingdom

Menjadi grantee beasiswa ataupun pergi melanjutkan sekolah ke luar negeri menjadi daya tarik tersendiri bagi peminatnya sehingga ketika dek Ann diberikan kesempatan untuk mendapatkan keduanya, banyak pertanyaan yang datang dari teman-teman tentang hal tersebut. Pertanyaannya beragam mulai dari hal-hal simpel sampai hal-hal teknis mengenai proses beasiswa itu sendiri. Jadi, dalam postingan kali ini, dek Ann mencoba mengingat kembali beberapa pertanyaan itu dan menjawabnya di sini, kalau memang ada hal lain yang ingin kalian tanyakan lebih lanjut, bisa e-mail dek Ann di fumienakayama@gmail.com (only pertanyaan seputar beasiswa, kuliah, dan travelling yg dijawab, kalo pertanyaan kapan kawin, udah punya calon apa belum, dan pertanyaan harmful lainnya tidak akan digubris, okeh! :P) 1. Lagi dimana? Lanjut kuliah ya, dimana? Program apa? Beasiswa apa? -Dek Ann currently lives in Salford, Greater Manchester, United Kingdom. -Iya, sedang lanjut kuliah program MSc of Accounting and Finance

Menantu Idaman

Disclaimer: Ini adalah tulisan dek Ann yang baru saja selesai ujian, jadi jangan dibawa serius kali lah, maklum masi ada sisa-sisa kepuyengan exam, kalaupun mau diseriusin ke wali dek Ann aja #eh (tuh kan geje) Well well, menantu idaman adalah topik hot sepanjang zaman. Sejak dek Ann kuliah banyak banget koran nyebut menantu idaman adalah sarjana ekonomi akuntansi, headline lain yang senada di koran lain adalah menantu idaman itu calon master accounting and finance. Percaya deh sama dek Ann, percaya kalau dek Ann lagi menipu kalian. Hehehe.. Anyway, soal headline koran itu memang ada, tapi koran boongan dan setelah kata menantu idaman itu silakan ganti sesuai selera yang ngeshare di sosmed. Begitulah kira-kira. Tapi nih kalau dipikir-pikir lagi sebenarnya kenapa harus menantu idaman ya? Emangnya yang nikah siapa sih, mertuanya atau anaknya? Hihihihi. Tapi ya begitulah nasib perawan dan perjaka masa kini meski tak lagi di jaman Siti Nurbaya, tetap aja harus menghormati orang tua ya

Recent Peacefulness

Assalamu'alaikum, semuanya! setelah semalam postingannya agak menggalau bin curcol, pagi ini hati udah agak lega. Nulis juga bikin lega loh (#catet!). Nah, di pagi yang indah yang cerah ini dek Ann mau berbagi tentang hal akhir-akhir ini yang membuat hati dek Ann tenang, jiwa tentram, kalau bahasa Acehnya leupi lam dada #tsaaah... So what is it? It is beautiful quran recitations. Memang ayat-ayat Al-Quran itu mendamaikan apalagi kalau dilantunkan dengan tajwid yang pas plus suara merdu. Duuuh, serasa di surga dunia (Surga dunia aja begini indahnya, apalagi akhirat ya, smoga kita semua bisa masuk surga,aamiiin). Back to topic, sekarang ini ada tiga qari favorit dek Ann yang masuk list most recent search on Youtube. Pertama, Sheikh Mishary Rashid Alafasy . Baru ngeh ada qari sebagus beliau itu akhir 2014 pas lagi nyari-nyari qari yang enak didengar di telinga bacaan qurannya, nggak terlalu pelan bacaannya kayak irama tilawah itu dan juga nggak terlalu cepat kayak balapan F1. Tar

Gloomy Tired Me

I am tired while I know I should not be. I know I am stronger than I think. I know it's worth the wait. I know God has His own beautiful wonderful story for this. I know God never ever leaves me alone. I know Lord does not charge me over my capacity. I know when thunder brings rain, after that sun will bring me a rainbow. I know when Allah gives me this much, He loves me and wants to increase my level. I know the patient has no limitation. I know the more I hurt, the more I close to the thing I need. I know I can ignore this by getting busy. I know I just should not think too much and just focus to increase my value. I know I should not complaining and just living the present. I know maybe I made lots of mistakes in the past so that I deserve to get this. I know maybe I unconsciously ever asked God for this condition. I know I have to  pray more and be closer to Him. I know I should not give upon the grace of God. I know,  I exactly know every single theory to stre

Kecendrungan Jalan Hidup

Saat kita ditakdirkan untuk hidup maka saat itu pula Allah telah mempersiapkan jalan yang harus kita lewati dalam hidup ini, jalan yang tak akan pernah sama satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan jalan hidup dek Ann, pasti berbeda dengan kalian. Ada satu hal yang baru dek Ann sadari beberapa waktu lalu tentang ini. Tentang keinginan dan kebutuhan. Ada sebuah trend yang berulang dalam kehidupan dek Ann. Saat dek Ann menginginkan sesuatu, sangat menginginkannya, maka seringnya dek Ann tak akan mendapatkannya saat itu. Lalu apakah dengan begitu Allah mengabaikan keinginan dek Ann? Jawabannya tidak. Allah ternyata ingin menguji kesabaran dek Ann. Mungkin Allah senang dengan Mendengar doa-doa dek Ann sampai kadang sebagai manusia dek Ann bosan dan memutuskan untuk tidak lagi meminta keinginan itu dalam doa karena mengira mungkin bukan itu yang terbaik buat dek Ann. Sehingga suatu ketika di waktu yang sudah sangat lama berlalu sejak dek Ann berhenti berdoa, Allah memberikan semuanya,

When the Weaknesses Become the Strengths

Image
Setiap manusia diciptakan dengan begitu indah oleh Allah, bahkan dalam surat at-Tiin Allah sudah mengingatkan kita bahwa the best creation on earth is us, al-insaan. Jadi tidak ada alasan kita tidak mensyukuri segala atribut yang kita miliki, baik itu fisik maupun jiwa. Meskipun telah menjadi sebagus-bagus ciptaan-Nya, kita tetap saja tak sempurna karena kesempurnaan hanya ada pada-Nya. Setiap kita pasti punya kelebihan dan kelemahan masing-masing, setiap kita unik, dan setiap kita berbeda. Jikalah setiap manusia diciptakan serupa secara fisik dan mental, maka tak serulah kehidupan dunia, tak ada rasa, tak ada selera, tak jua akan saling mengenal karena setiap apa yang ada pada diri akan selalu sama pada setiap diri yang berbeda, jika sudah demikian, mungkin rasa syukur pun akan susah didapat.  Namun terkadang sebagai manusia, kita seringkali bersyukur terhadap sesuatu yang"lebih" namun banyak mengeluh di saat "kurang", sangat manusiawi. Tak ada yang salah deng