Happy Birthday to Me

Dear readers, awal September tahun ini akhirnya umur saya mencapai 1/4 abad. Hmm, ntah kenapa ulang tahun kali ini terasa hambar meski penuh kisah warna-warni dan penuh harapan yang telah dibuat jauh-jauh hari. Tetap saja semuanya terasa berjalan begitu saja tanpa makna yang berarti meski setiap detik pergantian tahun saya nikmati. Mungkin saja hati saya sudah terlalu keras untuk merenungi dan mensyukuri segala sesuatunya, atau bisa jadi ada hal yang sedang mengganjal di hati yang belum terpenuhi sehingga saya ngambek sama Allaahu rabbi. Astaghfirullaah!

Oiya, sehubungan dengan usia saya yang tak lagi muda, saya rasa mulai sekarang saya akan menggunakan kata ganti saya ataupun aku dalam tulisan-tulisan saya berikutnya. Tidak ada lagi Dek Ann, sudah cukup saya merasa masih remaja, kali ini biarlah saya sedikit jujur kepada diri sendiri bahwa panggilan dek Ann tidak lagi cocok melekat pada diri ini. Setuju, kan? Toss dulu kita!

Ulang tahun kali ini banyak misi yang harus saya penuhi, banyak kegiatan yang harus saya lakukan, banyak capaian yang ingin saya tuju. Namun sayangnya, hingga saat saya menulis postingan ini, saya merasa saya masih saja seperti dulu, tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menjadi lebih baik lagi, bahkan cenderung melakukan hal-hal yang kurang produktif. Astaghfirullaah. Semoga saja setelah ini saya bisa berlari mengejar ketinggalan diri saya yang seharusnya sudah berada di titik yang lebih jauh lagi. Mohon doanya ya, teman-teman!

Soal topik mainstream yang selalu saja saya atau mungkin sering kita dengar, saya lelah dan jengah untuk terus menjabarkan segalanya. Saya juga sudah muak mengikuti permainan pikiran saya yang tak habisnya mengkaitkan kejadian dengan tujuan pembenaran untuk menaruh harapan. Cukup! Saya sudah tak ingin lagi berurusan dengan pikiran yang itu. Kali ini saya benar-benar menyerah dan sudah tak selera lagi. Bukan, bukan berarti saya berputus asa dari rahmat-Nya. Justru saya rasa sekarang sudah saatnya saatnya saya mempertebal keimanan dengan meyakini suatu saat segalanya akan datang di waktu dan cara yang luar biasa tanpa saya harus bermain kuis siapa dia.

Sekarang saya ingin memperbaiki diri saja. Banyak hal yang harus saya benahi. Saya ini sering dianggap baik hati dan penuh prestasi padahal jika saya bercermin, semua itu palsu, hanya saja Allah masih menutup aib saya. Maka sudah saatnya saya tak lagi tertipu dengan pujian itu. Sudah saatnya saya menjadi seseorang yang benar-benar baik versi saya, tipikal baik yang ideal yang belum saya temukan di diri sesiapa.

Happy birthday to me, belum telat untuk ngasi kado ke saya! Hehehehe

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja