Posts

Showing posts from October, 2013

Tradisi Meugang dan Makan Lontong

Hari ini dek Ann sempat mantau Facebook dan Twitter (padahal tiap hari mang itu kerjaan). Dari hasil pantauan dek Ann (serasa John Pantau yang lagi melalukan riset), ternyata teman-teman Aceh yang di perantauan sangat rindu dengan suasana Aceh saat lebaran. Bagaimana tidak, bukan hanya momen kebersamaan dengan keluarga yg membuat rindu, tapi juga adat Aceh tentang masak "Sie Meugang" dan lontong yang biasanya ada di setiap rumah saat bertamu lebaran. "Sie Meugang" itu sendiri maksudnya adalah tradisi masak daging Sapi (minimal ayam) sehari sebelum puasa, sehari sebelum Idul Fitri, dan sehari sebelum Idul Adha sampai beberapa hari setelahnya (tergantung banyaknya stok yang ada). Daging itu biasa diolah menjadi kuah sop, disambal lado, dan yg mainstream itu diRENDANG sodara2. Ada sih satu khas masakan lagi namanya "Sie Reuboh", tapi dek Ann kurang familiar dengan daging ini karna itu khas nya Aceh Besar, sedangkan dek Ann walopun besar dan tinggal di Aceh

Hakikat Cinta, Ketaatan, dan Buah Kesabaran (Sebuah Renungan Idul Qurban)

Hari ini dek Ann banyak membaca dan mendengar tentang kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, anaknya. Kisah inilah yg melatarbelakangi ibadah Qurban. Tadi pagi khutbah shalat Ied nya juga tentang pengorbanan ini, buka twitter ada yg ngeretweet tulisan pak Anies Baswedan tentang kisah ini, barusan buka Facebook juga ada yg posting tentang kisah taqwa yg luar biasa antara ayah-anak ini. Betapa luar biasanya ketaatan dan ketaqwaan kedua lelaki yang terpaut ikatan darah ini. Betapa kompaknya mereka dalam keyakinan mematuhi perintah Tuhan. Betapa teguhnya pendirian walaupun datang bertubi-tubi godaan setan. Nabi Ibrahim taat menerima perintah Allah untuk melepaskan seorang pemuda yang sangat dicintainya, yang dulu sangat dinanti kelahirannya selama bertahun-tahun, dan yang kemudian ketika lahir dan besar tumbuh menjadi pribadi yg luar biasa. Bahkan tidak hanya sekedar melepaskan, beliau sendiri yg harus mengeksekusi proses pelepasan itu, dengan cara penyembelihan pula. Subhaanallaah! Begit

Belajar ke Tunisia

Di sore Lebaran Idul Adha kali ini dek Ann akan sedikit bercerita tentang sepupu yang mau ke Tunisia. Sebut saja namanya Mr. F. Dia adik sepupu dek Ann dari sebelah mamak. Mr. F ini mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Tunisia, somewhere in Africa. Namun untuk settlement pertama Mr.F harus menggunakan biaya sendiri dulu, yah begitulah kalo sudah berurusan dengan beasiswa Pemda. Bersakit-sakit dahulu, senang-senangnya entah kapan. Selaku kakak sepupu, dek Ann cukup bangga dengan Mr. F. Dia cukup semangat melanjutkan studi sarjananya di Tunisia. Wah keren, sarjana aja udah di luar negeri yak! Saluuuttt.. :) Hasil wawancara dek Ann dengannya tadi ternyata Tunisia itu kota kecil namun maju pariwisatanya. Letaknya dekat dengan Eropa, wih..bikin ngiler dek Ann lagi nih..pasti asik bisa jeje ke Eropa. Semoga dek Ann bisa nyusul.. Aamiiin.. Mata uang yang berlaku di Tunisia adalah Dinar, tapi katanya Dollar juga banyak beredar. Bahasa sehari-harinya adalah bahasa Perancis

Kemiskinan, Korban Kejujuran yang Tergerus Zaman

Di pagi Minggu ini dek Ann mau share tentang "jujur". Adalah beberapa bulan yang lalu dek Ann mengunjungi sebuah kampung kecil di Jawa Timur dengan tujuan belajar. Pernah sekali sebelum masuk kelas dek Ann kelaparan karena belum sarapan, karena itu dek Ann berniat jajan. Beruntung ada seorang ibu yang berjualan dalam kawasan kursus itu. Pagi itu dek Ann jajanannya mie, jadi makan di tempat jualan itu, soalnya lucu juga kalo makan di kelas. Sambil menyantap sarapan ala anak kos itu dek Ann ajak ngobrol aja ibu yg jualan. Dari obrolan singkat itu dek Ann jadi tau kalo ibu2 ini sudah banyak makan asam garam gula jawa dan lain sebagainya di dunia perdagangan kecil-kecilan. Beliau sudah lama berjualan di situ. Tapi sangat disayangkan tentang fakta yg dek Ann temukan. Menurut sang ibu, dulu saat pertama berjualan beliau memang menjaga dagangannya, lambat laun beliau mencoba meletakkan saja dagangan tanpa dijaga. Tahun-tahun awal berhasil. Kantin "kejujuran" beliau ban

Dua Usaha

Malam ini dek Ann mau posting yang agak serius dikit ah. Cek sound dulu ya sebelum mulai kajiannya.. Ehm.. Bismillaah.. Manusia itu diciptakan Allah lengkap dengan nafsu, oleh karena itu wajar saja manusia punya banyak keinginan. Nah, ternyata Allah sebagai Sang Khaliq sangat bijaksana mengakomodir keinginan makhluk-Nya tersebut. Selain menciptakan nafsu pada manusia, Allah juga mengajarkan cara agar keinginan-keinginan itu layak dikabulkan-Nya. Tentu kita sudah tau kalimat Man Jadda wa Jada yang udah makin populer sejak Bang Ahmad Fuadi sukses dengan Negeri 5 Menara-nya. Kita diajarkan untuk berusaha agar keinginan kita tercapai. Banyak usaha yang bisa kita lakukan; kali ini saya ingin mencoba mengkategorikannya ke dalam dua bagian, yaitu usaha horizontal dan usaha vertikal. Usaha horizontal yang saya maksudkan adalah usaha2 keduniaan dalam rangka memantaskan diri memperoleh keinginan kita. Contoh, saat kita ingin mendapat beasiswa ke luar negeri dengan syarat skor IELTS minimal

"My Mom" A Review

Kasih sayang yang luar biasa dari seorang ibu terhadap anaknya adalah suatu hal tak terbantahkan. Saat seorang anak sedih, maka ibunya lebih terluka. Saat ia telah berusaha memberikan yg terbaik kepada anaknya, kadang ia tetap merasa masih belum bisa memberi lebih. Lalu ia akan menjadi sangat kecewa kepada dirinya sendiri. Tak jarang ia meminta maaf atas hal2 yang demikian. Begitu pula ayah, kadang kasih sayangnya tidak kelihatan hanya karena ia sibuk mencari nafkah, kadang cintanya kepada kita tidak diperlihatkan seperti yang ibu lakukan. Bahkan kadang kita merasa tak akan merasa rindu jika ia pergi, tak akan ada kenangan antara kita dan ayah. Dan ketika ayah telah tiada, semua pemahaman tadi salah, ayah ternyata sangat mencintai anak-anaknya dengan caranya sendiri, ada kenangan2  bersama ayah yang terukir indah, dan kita rindu akan ayah. Begitulah kisah sederhana yang coba dikemas dalam sebuah film korea berjudul "My Mom a.k.a A Long Visit". Ceritanya ringan sekali namun

Lost Your SD Card Data? Keep Calm and Try This!

Image
Last night, as two previous days, I came home late. But, if we compare with last two days, tonight was  earlier, I arrived home before 9 p.m. :) since the closing ceremony was held tonight. I took many pictures during my work as registration committee but when I wanted to share the pics to my friends, I lost them. It might be a virus, so I installed the antivirus which unfortunately couldn't help. I saw my SD card's properties and it's said my card was almost empty, only some weird files exist. Yaah, singkat cerita dek Ann kehilangan datanya, nyaris hilang tak dapat ditelusuri karena sudah dicoba untuk unhide file pun tak bisa. Bukan dek Ann namanya kalo pantang menyerah untuk hal remeh temeh seperti ini, apalagi dulu semasa kuliah pernah mendapat informasi dari dosen bahwa bagaimanapun data digital dihapus, tetap bisa direcovery lagi. So, saatnya mengubek-ubek om Google, banyak software yang di- review di beberapa blog, satu persatu dek Ann coba, gagal, coba lagi. Sa

Pulang Malam

Malam ini pulang telat lagi dek Ann nya. Udah dua malam begitu terus. Walaupun malam ini pulangnya tidak terlalu telat seperti kemarin, ternyata malam dipeusijuk oleh langit. Brr.. Hujannya lumayan bikin basah. Hampir bisa diprediksi memang akan begini. Pengalaman tahun lalu menjadi panitia AIC memang terulang lagi. Apalagi sekarang tanggung jawabnya sudah lebih besar. Jadi semakin pusing. Yah, begitulah ketika diberikan sebuah amanah. Kadang ada saja kebiasaan nyaman yang harus kita tinggalkan dulu di penitipan. Nanti setelah selesai acara baru ambil lagi. Apalagi jika status kita cuma pelaksana tugas teknis dengan sedikit campur tangan di tingkat strategis, lumayan tu, lumayan bikin pening. Nah, disitulah muncul sebuah kalimat yang harus dijunjung tinggi : "Kreativitas itu penting, proaktif itu harus, dan keikhlasan itu mutlak". Banyak tantangan tak terduga saat hari H. Namun tetap saja kita harus tenang. Banyak tugas yang kadang bikin mata tak terpejam, namun tetap