Posts

Showing posts from July, 2015

Sakit Hati, mbak?!

Hidup ini selalu saja menawarkan dua sisi, baik dan tidak. Begitu juga tentang orang-orang yang sikapnya membuat kita sakit hati. Kehadiran mereka dalam hidup kita seperti dua sisi mata uang; bisa membawa rahmat atau malah menjadi petaka. Tetapi semua kembali lagi pada pilihan kita, tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang yang menyakiti. Jika kita ingin mendapat pahala, tentu saja kita akan sabar dengan sikap mereka, malah tidak berniat membalas, atau bahkan sekedar berkeluh kesah kecuali pada Allah. Lebih dari itu, akan lebih baik jika kita mendoakan mereka agar bisa lebih peka dalam bergaul. Atau jika kita berani, langsung saja mengutarakan rasa hati agar saling memahami tanpa harus mencaci. Sebaliknya, justru kita bisa membawa diri dalam petaka jika kita tergoda untuk menggosipkan sikap mereka dengan dalih tak suka dan membuat luka sehingga butuh teman lain untuk bercerita fakta. Belum lagi tentang prasangka buruk yang sebagian besarnya adalah dosa. Dan seterusnya.

Sabar

Sabar, sebuah kata serapan dari bahasa Arab yang dalam bahasa Inggrisnya sering disebut patient . Sebuah kata sifat yang seringkali kita dengar saat kita ditimpa musibah ataupun harus menunggu sesuatu. Katanya sabar itu tidak ada batasnya karena jika berbatas, maka ia tidak lagi disebut sabar. Mungkin memang benar begitu, seperti sabarnya para rasul ulul azmi yang tetap saja masih bertahan dan malah makin bertambah keimanannya saat mereka diberikan ujian maha dahsyat. Seringkali kita menganggap kesabaran kita ada batasnya karena kita merasa tak mampu berada di level ulul azmi . Mungkin ada benarnya, tapi kadang itu sudah menjadi seperti alasan klise saat kita tak mau berusaha untuk sedikit lagi menahan diri, untuk mencoba tidak mengeluh, dan untuk selalu berusaha berfikiran positif. Memang susah sih, karena semakin besar sebatang pohon maka semakin besar pula angin yang menggoyahkannya. Begitu juga dengan sabar, semakin kita mencoba kuat, semakin besar godaan untuk menyerah. Para

Managing International Fans

Disclaimer : Postingan kali ini dapat membuat muntah-muntah para readers, so sedia plastik, ember, atau apapun itu yang bisa menampungnya. Selamat membaca! :D Adalah dek Ann selama beberapa waktu belakangan ini seringkali bertemu dengan orang-orang yang bikin terkejut. Mulai dari security di akomodasi hingga teman kampus yang aduh bikin ketawa bin ngeri-ngeri sedap dengan tingkah mereka sampe-sampe Dida nyebut mereka dengan international fans dek Ann. Hahaha Salah satu international fans yang paling bikin serem itu malah yang bule, mungkin dari UK. Dia seorang petugas keamanan di akomodasi kampus yang dek Ann tempati dulu. Tiba-tiba selepas kami drop cucian di laundrette, dia mendekat. Kirain cuma nyapa biasa gitu. Ya sih, awalnya cuma nyapa biasa lalu dia bilang dia suka senyum dek Ann. Mulanya dek Ann sih biasa aja karena menganggap itu cuma small talk biasa. Eh ternyata pas kami balik lagi buat ambil cucian, dia yang dari jauh sudah senyum2 dan dadah2 gitu mendekat dan ngobrol