Posts

Showing posts from April, 2017

Maybe God Is Making You Wait Because He Wants You To Learn That There’s No Timeline For Anything In Life (Indonesian Version)

Ini adalah tulisan versi Bahasa Indonesia menurut saya dari tulisannya Rania Naim. Saya menulis ulang tulisannya dalam Bahasa Indonesia karena menurut saya tulisannya bagus dan ingin menambah beberapa pendapat dan pengalaman saya tentang tulisan tersebut. Tulisan Rania yang saya terjemahkan akan saya buat dalam format rata kanan dan bold , sedangkan pendapat saya akan berbentuk rata kiri dengan efek italic . Tulisan aslinya dalam bahasa Inggris bisa dilihat di link ini . Mohon maaf jika postingan kali ini agak panjang ya, lovely readers ! *** Mungkin Tuhan Membuatmu Menunggu Karena Ia Ingin Kamu Belajar Bahwa Tidak Ada yang Namanya Batas Waktu untuk Apapun dalam Hidup Mungkin kamu tidak menjadi yang kamu mau saat berusia 20, 30, atau 40 karena Tuhan sedang mengajarkanmu bahwa kamu tidak boleh terus hidup berdasarkan apa yang diinginkan lingkunganmu, atau apa yang orang tuamu harapkan, atau bahkan apa yang kamu inginkan. Mungkin, pelajarannya adalah untuk melepaska

To the next level: Ibrah

Sore ini saya belajar lagi, bukan hal baru tapi saya seakan saya belajar hal yang sama dengan tingkat yang berbeda, ibarat dulu di kuliah, setelah belajar Pengantar Akuntansi, saya belajar Akuntansi Intermediate. Materinya hampir sama, level pemahamannya lebih dalam sedikit. Saya belajar bahwa sesuatu yang terus terjadi berulang kali kepada saya akhir-akhir ini adalah untuk kebaikan saya. Cara Allah menjaga saya, cara Allah membawa saya ke suatu titik yang lebih bijaksana. Tidak bisa saya bayangkan jika skenario hidup saya tidak seperti yang sering terjadi, yang sering saya keluhkan. Bisa jadi saya malah semakin terombang-ambing dalam kebingungan, bisa jadi saya semakin terbawa arus yang tidak cocok untuk saya. Alhamdulillah. Tidak jarang saya 'protes' kepada Allah, kenapa seakan saya tidak pernah berhenti dicoba dengan hal yang sama. Kesalahan apa yang belum selesai saya taubatkan? Kapan saya selesai dengan urusan ini? Tak jarang saya 'ngambek' sama Allah. Kalau

Bunuh Diri

Judulnya serem ya? Well, seserem apapun judul di atas, saya rasa fakta dan data yang terjadi di dunia lebih menyeramkan lagi. Bunuh diri adalah satu hal yang sudah sangat sering terjadi di berbagai belahan dunia namun seakan masih tabu untuk dibahas. Pelakunya saat ini bukan saja di kalangan remaja, dewasa hingga orang tua pun kadang melakukannya dengan berbagai dalih mulai dari hal-hal 'kecil' menurut kita seperti malu karena keadaan diri (both physically and mentally), melakukan kesalahan tertentu, lelah hidup ditinggal pacar atau suami/istri, depresi, hingga faktor 'besar' seperti sudah lelah dengan ketergantungan obat-obatan atau bahkan faktor konyol seperti coba-coba atau ikut challenge bodoh yang tidak mendidik sama sekali yang banyak kita jumpai dewasa ini. Lalu kenapa ada orang yang masih bisa bertahan dengan hidupnya dan ada orang yang menyerah dan memilih mengakhiri hidupnya? Ada beberapa jawaban terkait hal ini, baik dari segi religi maupun psikologi. Saya

Yakin

Akhir-akhir ini ada beberapa kejadian baru dalam hidup saya. Kejadian yang sebelumnya memikirkan pun tak pernah. Kejadian yang dulunya saya anggap sebagai sesuatu yang aneh yang tidak akan pernah terjadi dalam hidup seorang Ana, yang tidak masuk logika saya meski saya tau itu adalah jalan yang sesuai tuntunan. Namun, ada suatu waktu dimana Allah akan menunjukkan hikmahnya kepada kita. Syukur alhamdulillah jika kita mau membuka hati dan pikiran untuk menerimanya. Mencoba memahami sesuatu yang dulunya tak pernah kita mengerti. Menjalani dulu baru kemudian merasakan hikmah yang tersembunyi. Dan saya pun semakin yakin setiap harinya kepada betapa Maha Baiknya sang Pencipta yang telah memberikan terms and conditions untuk kebaikan diri kita sendiri, sudah menurunkan manual book untuk kita amalkan, dan jika kita mau melakukan semua peraturan, yang pada dasarnya untuk kebaikan kita itu, maka kita malah diberikan reward dunia akhirat, kurang baik apalagi coba, ya Allah. Hanya saja kecend