Posts

Showing posts from 2016

Assalamu'alaikum, 2017

Image
Tik tok tik tok tik tok , jarum jam tidak pernah sedetikpun menunggu kita. Tidak disangka 2016 rasanya hanya beberapa kedip mata lalu simsalabim 2017 pun tiba. Setidaknya itu yang saya rasakan. Hidup saya benar-benar berputar cepat. 2015 lalu saya masih senang-senangnya hidup di negara yang kegunaan setrika agak sedikit diragukan di sana. Lalu penghujung tahun, saya kembali ke tanah kelahiran dengan rasa yang tak lagi sama. 2016 benar-benar membuat saya kewalahan dalam mengartikan kemana arah hidup saya berikutnya. Dan sekarang 2017 hanya berjarak sekali tarikan nafas saja. Dimulai dari bulan Januari, saya masih terlena dengan euforia seorang yang baru saja lulus, masih bolehlah untuk sedikit bermain dengan hidup. Jadi saya tidak terlalu punya rencana jelas. Begitu seterusnya hingga akhir tahun, saya hanya menjalani segala sesuatu dengan sedikit rencana dan persiapan, hidup saya hanya berjalan mengikuti arus tanpa berusaha melawannya meski ada hal yang tertinggal di belakang

Kriminal Jenis Baru

"I am not demanding a crime to commit, but.." I don't know how our society comes with a belief that prohibits unmarried woman to continue her study to the highest level. It's like committing a sin if a single lady chooses to study PhD abroad without getting married first. I mean, where is the line between married and education. Does a lady should postpone her education until some time in the unknown future just to wait a man or does a lady should marry whomever and sacrificing love then continue her education? Or should we just stay enough educated at master level? Moreover, when the woman gets her PhD and is still single, almost everyone would blame her for being so stubborn not listening to "people" but no one praises her for being more educated in her "waiting time". She fills and uses the time wisely by studying, not committing any single crime. And even study is an activity that makes a person's status increase in front of God since the

Macam-Macam Cinta (Perempuan dan Lelaki)

Image
Pic googled, not mine Ada cinta masa kecil... Ada cinta tetangga rumah... Ada cinta teman sekolah... Ada cinta kakak adek kelas... Ada cinta teman kuliah... Ada cinta teman sekantor... Ada cinta teman satu organisasi... Ada cinta dijodohkan orang tua... Ada cinta dijodohkan teman sebaya... Ada cinta beda agama... Ada cinta beda usia... Ada cinta beda benua... Ada cinta jarak jauh... Ada cinta jarak dekat... Ada cinta di dunia nyata... Ada cinta di dunia maya... Ada cinta selamanya... Ada cinta sesaat saja... Ada cinta tak direstui... Ada cinta penuh dukungan... Ada cinta kita... Tapi, yang mana?

Pak Adiwarman A. Karim

Mengikuti seminar adalah hal lama yang sekarang menjadi bertabur nuansa baru setelah saya menggeluti dunia kerja yang sekarang. mengikuti seminar adalah hal yang harus sering saya lakukan baik untuk menambah ilmu pengetahuan maupun menambah sertifikat yang dianggap penting. Alhasil, dalam beberapa bulan belakangan saya sudah seringkali mengikuti seminar, terutama yang bertemakan dengan perekenomian Islam. Latar belakang saya bukanlah sekolah keislaman, akan tetapi sekarang saya bekerja di institusi yang bertemakan Islam sehingga saya sering terlibat dengan seminar-seminar terkait. Dari salah satu seminar itulah saya mengenal Pak Adiwarman A. Karim dan saya langsung jatuh hati. Pemaparan beliau sebagi seorang ahli cukup singkat namun memuat poin-poin penting yang kemudian menyadarkan saya tentang identitas syariah dan Indonesia yang sebenarnya. Terlepas dari cara beliau menarik audiens untuk ikut terlibat yang memang saya akui cara tersebut sangat efektif, beliau sendiri tanpa cara

Pengalaman Baru: Suddenly Called Guide

Setiap sabtu saya biasanya menghabiskan waktu di rumah bermalas-malasan di kasur lalu setiap jam 11 saya akan mengajar privat TOEFL. Sabtu ini agenda saya berubah karena sedang ada teman luar kota yang berkunjung ke Aceh. Jadilah waktu leyeh-leyeh saya berkurang dan menjemput teman tersebut untuk diajak berkeliling sebentar mencari oleh-oleh dan kuliner sebelum ke bandara. Yang uniknya adalah saat mencari oleh-oleh. Saya membawanya ke sebuah toko suvenir di Banda Aceh yang sering saya kunjungi karena harganya agak lebih murah dibandingkan toko lain di sekitarnya. Setelah si kawan hampir selesai belanja, pramuniaga toko bertanya pada saya seperti ini: "nyan tamu droen?" Apakah si kawan adalah tamu saya atau bukan. Karena malas menjelaskan, saya mengiyakan saja. Padahal kawan saya ke Aceh karena ada kegiatan dari kantornya dan saya hanya menemaninya saat-saat tertentu saja ketika saya luang. Saya kira pramuniaga toko bertanya seperti itu karena dia kesal dengan sikap tema

#27

27 (dua puluh tujuh) adalah bilangan yang mungkin sudah kita kenal sejak masuk sekolah TeKa. 27 bisa berarti jumlah ataupun urutan. Dalam kelompok ordinal, angka ke-27 letaknya sebelum angka ke-28. Sedangkan dalam kelompok cardinal, 27 adalah sejumlah angka untuk menyatakan banyaknya sesuatu, bisa itu jumlah hari, atau jumlah sesuatu yang lain. Ada apa dengan 27? Sehingga saya membuat postingan khusus tentangnya. Saya pun belum terlalu yakin dengan kekhasan angka tersebut bagi saya. Saat ini, setiap tanggal 27 bulan-bulan kalender Masehi, saya berhitung; menjumlahkan setiap 27 yang sudah terlewat sejak malam itu. Soal usia, saya juga sedang menuju angka 27. Bagi orang Timur, apalagi untuk perempuan, saya sudah cukup muak dengan pertanyaan dan saran menikah. Bisa jadi, saya menikah di usia 27 itu. Only God knows. 27 besok, hitungan saya menggenap delapan. Terlihat begitu cepat jika saya abaikan segala yang telah terjadi, namun terlihat sebagai jumlah yang cukup hebat bagi saya unt

Cadangan

Menurut hemat saya, posisi cadangan itu ibarat kena hukuman gantung tapi tidak mati. Sakitnya luar biasa apalagi jika jerat gantungan tak kunjung dilepaskan. (Kayaknya gitu sih). Berbicara soal cadangan, saya pernah mengikuti sebuah seleksi dan saat melihat pengumuman, bukannya senang atau kecewa, saya malah bingung dengan tulisan "selamat, Anda lulus cadangan". Belum lagi jika instansi terkait seleksi tidak memperjelas keadaan kita dan hanya mengatakan tunggu saja kepastiannya, silakan melakukan prosedur selanjutnya tapi Anda tidak dijamin apa-apa. Nyesek. Well, saat itu saya terus melakukan apapun sesuai prosedur meski keyakinan saya tidak bulat. Hanya doa yang menguatkan saya untuk terus yakin pada Allah bersamaan dengan pikiran saya selaku manusia biasa yang terus saja ingat akan status cadangan yang mengganggu sekali. Cadangan akan berakhir pada salah satu dari dua, berhasil atau gagal. Alhamdulillah, terkait proses di atas, saya berhasil. Sebuah nikmat yang kala i

The Legend: Mie Hun Kak Jus Perumnas

Image
Saya bukanlah orang yang pintar memilah milih makanan. Jika ada teman yang bertanya enak nggak, mana enak sama tempat A, seringkali saya menjawab dengan kata 'lumayan', 'bolehlah'. Karena bagi saya asal nggak aneh-aneh banget n ngga bikin saya eneg ataupun trauma, saya mah oke diajak makan dimana aja. Jadi saya bukan seseorang yang baik untuk bertanya rekomendasi tempat makan, bagi saya semuanya 11-12. Tapi, ada beberapa makanan yang memang terasa berbeda di lidah saya bahkan hingga bertahun-tahun rasanya masih tak akan hilang di memori dan lidah. Contohnya adalah Mie Kak Jus Perumnas Blang Krueng. Legend abis dah pokoknya. Saya rasa kak Jus itu terlahir sebagai satu-satunya orang yang jago meracik mie hun yang enak bin mantap bin laziz bin oishi bin sedep bin fantastically delicious yumm yumm yummm... Seringkali, dalam beberapa selang waktu dalam hidup saya berharap saya masih bisa merasakan enaknya mie itu, dan kali ini harapan itu muncul lagi dari sebuah chatting

Baju Korpri

Image
Postingan kali ini saya tulis setelah selesai menyetrika baju seragam kenegaraan berwarna biru itu. Tetiba terlintas ide untuk menulis di blog mengenai baju korpri karena saya rasa akhir-akhir ini postingan saya terlalu abstrak, membosankan, kecurhat-curhatan, dan berat. So, let's read a lighter story (semoga). Well, terhitung Agustus kemarin saya sudah terjebak dalam rutinitas baru di sebuah institusi pendidikan di tanah kelahiran saya. Banyak peraturan yang wajib saya ikuti meskipun pekerjaan saya terlihat tidak begitu. Salah satunya adalah menghadiri upacara setiap tanggal 17 bulan-bulan masehi. Seharusnya sudah 3 kali saya mengikutinya; 17 Agustus, 17 September, dan 17 Oktober. Namun, upacara terakhir tidak saya ikuti karena saya sedang meliburkan diri. Sebenarnya kami diwajibkan mengenakan pakaian seragam korpri (apapun status kepegawaian kami: PNS ataupun Non PNS) Which is wei*d. Moreover, we have to buy it on our own, ---tons of wei*d... (I hate talking about this caus

Kurusan, ya?!

Image
source: https://pbs.twimg.com/media/CAu-q-lUsAAl8bo.jpg:large Ada beberapa kalimat yang terdengar indah di telinga seorang wanita, salah satunya adalah saat ada compliment dari teman-temannya bahwa dia terlihat kurusan. Kebanyakan perempuan pasti bahagia jika dibilang begitu apalagi jika sebelumnya memang dia berniat untuk menurunkan berat badan. Sayapun begitu, setiap kali mendengar hal tersebut akhir-akhir ini saya langsung menimpalinya dengan kata "alhamdulillaah". Bersyukur karena memang saya sudah berhasil menurunkan berat badan sedikit dan hasilnya ternyata terlihat. Saya kurang bisa melihat hasilnya dari bentuk badan karena saya selalu melihat diri saya setiap harinya, berbeda dengan teman-teman yang jarang jumpa. Namun lama-kelamaan saya mulai merasakan dua hal saat mendengar kata kurusan. Bukan lagi sepenuhnya bahagia, namun saya tetap bersyukur. Saya paham betul kenapa saya bisa kehilangan 5 kg lemak di tubuh saya. Saya paham betul bagaimana hidup saya belak

Jomblo Sensitif!

Saya rasa judul di atas sudah bisa menunjukkan arah postingan saya kali ini. Yup, postingan galau yang nggak jauh-jauh dari nikah dan kisah cinta. Namun kali ini nada tulisan ini agak marah, maka untuk pihak-pihak yang merasa dimarahi, saya mohon maaf terlebih dahulu. Jadi begini ceritanya, seringkali beberapa orang memiliki ilmu lebih namun kurang di pengalaman, berbicara seenak fatwanya, men-generalkan sesuatu yang belum tentu seperti itu. Ada sebuah berita di laman media sosial saya yang mengatakan bahwa seseorang yang jodohnya belum kelihatan karena masih melakukan dosa-dosa tertentu. Well, saya sadar betul dalam Islam, saling mengingatkan itu bagus, namun tentunya harus diikuti dengan cara dan bahasa yang bagus dan tidak menjustifikasi sepenuhnya. Saya sebagai jomblo yang belum kelihatan hilal jodohnya merasa sedih, seolah-olah seakan-akan saya ini pendosa yang nista sehingga tak ada yang mau dengan saya. Dari tulisan beliau yang ilmunya jauh melebihi saya itu, saya terlihat

Hari Ini...

Hari ini izinkanlah saya untuk mensyukuri hal-hal kecil yang membuat hati saya gembira daripada merutuki hal-hal besar yang membuat hati saya kecewa. Hari ini saya memilih tersenyum karena sesuatu yang sederhana daripada menangisi sesuatu yang fatamorgana. Hari ini banyak hal kecil mengisi relung-relung hati yang sesak karena hal besar yang terus saja memenuhinya. Hari ini saya hanya ingin bahagia meski saya kecewa. Hari ini biarlah saya mengingat diperhatikan oleh atasan dan ingin lupa bahwa saya diabaikan oleh seseorang yang lain. Hari ini biarlah saya tertawa mengingat ekspresi mahasiswa saya yang bahagia daripada saya bermuram durja mengetahui fakta bahwa seseorang yang dekat telah mengelabui saya (lagi). Hari ini saya adalah orang yang 'terlalu' baik bukan orang yang bodoh. Hari ini biarlah saya cekikikan sendiri saat memandang gambar diri 14 tahun yang lalu dari seorang teman lama daripada terisak melihat cerminan diri yang tersakiti seseorang yang baru. H

Terima kasih, Allah :)

Seharusnya sudah daritadi saya tenggelam dalam mimpi karena besok masih Jumat, masih menjalani rutinitas sebagai buruh. Dan sudah seharusnya saat ini saya beranjak menuju dimensi mimpi, namun rasanya mata ini tak mau terpejam dulu karena neuron saya memaksa untuk menulis kejadian hari ini yg sayang kalau saya lewatkan begitu saja. Kembali lagi ke seharusnya, saya juga seharusnya menerima kenyataan bahwa saya nocturnal, itu biasa bagi saya ide dan semangat bekerja itu muncul di malam hari sehingga saya tidak lagi meracau dan mulai menulis saja. Oke.. Hari ini, seperti biasa saya mengajar. Paginya agak mengantuk karena saya begadang nonton drama Korea. Well, saat saya sedang mengajar, dua atasan saya malah menghampiri kelas dan menculik saya dari ruangan untuk diajak ngopi ke kantin. Memang saat itu saya memungkinkan untuk meninggalkan kelas karena mahasiswa sedang saya berikan tugas diskusi mandiri secara berkelompok. Ditambah lagi saya kira ada hal penting yang dibicarakan. Namun t

(Mungkin) Saya Lelah

Sebenarnya saya memang sudah sangat lelah hari ini, maksud hati ingin segera cuci muka dan doing night treatment tapi sepertinya saya harus meninggalkan jejak di blog dulu selagi ada ide untuk menulis. Well, hari ini I just did a risky thing. Saya nggak bisa bilang apa itu di sini namun beberapa teman dekat saya sudah saya beritahu dan mereka juga paham betul kenapa saya melakukan hal demikian. Setelah semua proses selesai saya lakukan, dengan beberapa kali kesalahan teknis, akhirnya saya berhasil. Namun, ada hal esensial yang seharusnya saya cek dari awal namun karena terburu-buru, saya lupa. Hal yang ternyata memangkas habis niat saya untuk melanjutkan that risky thing karena memang bagi saya another opportunity is far more important. Lalu, saya sadar dua hal: 1. Saya memang tidak ditakdirkan dengan hal itu. Dulu, saya pernah juga mencoba namun dengan alasan yang berbeda, saya menyerah sebelum memulai. 2. Cita-cita saya menjadi mahasiswa lagi sepertinya adalah satu-satunya ci

Nikah dan Jodoh

Satu kata yang sudah terlalu sering saya dengar, baik dari undangan yang berseliweran di dunia maya dari teman-teman saya ataupun dari ucapan dan tulisan yang terus-menerus seakan tak ada jedanya meneror saya hingga saya memberanikan diri untuk menulis postingan ini. Saya bukanlah orang yang tidak setuju dengan nikah muda, bahkan saya pernah bercita-cita untuk menikah muda semasa kuliah dulu namun ternyata cita-cita itu bukanlah yang terbaik bagi saya. Hal ini perlu saya tegaskan di awal agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita. Tahukah kalian bahwa menikah muda, menikah di usia yg menurut kalian ideal, menikah di usia yang menurut masyarakat pantas itu tidak bisa dilakukan oleh semua orang? Kadang ada yang tidak mau, namun tak jarang pula yang mau namun tak bisa. Perlu kalian pahami bahwa tidak semua orang bisa bertemu jodohnya dalam rentang usia yang telah ditetapkan bersama oleh masyarakat kita yang entah siapa ketuanya saat konvensi itu terjadi. Bukankah dia bisa beru

Ulang Tahun

Bagi sebagian besar orang, ulang tahun adalah momen penting dalam hidupnya; suatu titik yang sering dijadikan waktu untuk merefleksi dirinya bagi mereka yang menganggap penting hidup yang telah diberikan Tuhan untuknya namun juga tak jarang orang merayakan hari kelahirannya dengan berlebihan, pesta sampai dini hari, tak ada makna selain kebahagiaan semu. Bagi saya, seiring bertambah usia, ulang tahun bukan lagi menjadi sesuatu yang harus dirayakan meski tetap saya ingin ulang tahun saya diingat oleh orang-orang terdekat, lebih senangnya lagi jika ada kado. Ada rasa bahagia yang terselip di hati ketika tanggal keramat tersebut menjadi momen penting sehingga ada orang-orang yang menyempatkan untuk sekedar mengucapkan selamat, atau bahkan ada yang rela untuk memperlambat tidurnya malam itu hanya untuk menunggu jam 00:00 agar bisa menjadi yang pertama untuk mengucapkan selamat. Berbeda jenjang usia, berbeda pula kesan ulang tahun. Saat saya masih berusia satu angka, rasanya ada ku

Perbedaan

Apa yang terlintas di pikiran kalian jika membicarakan tentang perbedaan? Gender? Ras? Agama? Dalam hidup, ada satu kata yang ketika diucapkan atau terlintas dalam pikiran, kita langsung mengasosiasikannya dengan sesuatu. Begitu juga dengan perbedaan, kita pasti punya ingatan masing-masing tentang perbedaan. Perbedaan itu mutlak adanya yang telah diciptakan Allah agar kita saling mengenal. Tanpa adanya perbedaan, tidak ada indah dalam hidup ini, absennya perbedaan mengakibatkan kebosanan, menurut hemat saya tentunya. Namun juga tak jarang perbedaan melahirkan masalah sebagai bentuk egoisme manusia sebagai makhluk. Atau juga kadang perbedaan itu mendatangkan kegalauan untuk bersikap dan mengambil keputusan tentang masa depan. Perbedaan sebenarnya mengkayakan pandangan kita, harusnya membuat kita lebih bersyukur lagi terhadap apa yang sudah kita dapatkan saat ini. Ada kalanya perbedaan dapat meruntuhkan jembatan yang telah ada, namun tak jarang menghancurkan dinding tinggi di antaran

Fed Up With Quotes

Hai para pembaca setia blog saya (macam banyak kali pun) :P Apa pendapat kalian tentang quotes? atau kata-kata motivasi yang sekarang sudah banyak sekali dan dengan gampangnya bisa kita akses? Well, bagi saya, pada awalnya saya sangat suka membaca quotes dan menjadikannya salah satu sumber kekuatan saya agar tetap menjadi orang baik dan berpikiran positif. Saya seringkali mengumpulkan kata-kata keramat itu baik dengan menulis kembali sebagai status di sosial media atau sekedar menyimpan gambar screenshotnya. Tapi makin ke sini saya merasakan quotes tersebut malah membuat saya bingung, ada quotes yang menyarankan give up, ada quotes yang menyarankan bertahan. Saya rasa saya memang sudah terlalu banyak mengisi pikiran saya dengan quotes. Saat ini yang saya rasakan adalah quotes itu hanyalah kumpulan kata yang merupakan pembenaran atas situasi yang sedang kita alami dan keputusan apa yang kita ambil. Saya sudah muak dengan quotes walaupun kadang saya tetap membacanya setiap ada ya

Resolution Updated ~o)

Here I am, after long pause, write again. As I promised, this post is about my resolution, I know it's too late, but yeah better late than never. Setelah bersemedi cukup lama di dunia nyata akhirnya saya memutuskan hubungan dengan nyamuk, eh maksudnya memutuskan bahwa tahun ini  sisa bulan-bulan 2016 akan saya habiskan untuk mengupgrade diri layaknya sebuah software, dari version 2.0 menjadi 2.1 dan seterusnya. Saya tahu kalau menikah masih menjadi isu yang sangat santer di kalangan perkepoan dunia nyata, belum lagi dengan fakta bahwa calon saya masih belum jelas. Namun, saya juga sadar kalau menikah bukan lagi target utama saya tahun ini, bahkan untuk bercanda pun saya malas. So, hasil semedi saya menelurkan beberapa cita-cita sederhana yang ingin saya capai di tahun ini, atau setidaknya awal tahun depan, apa saja? jreng...jreeenggg.. 1. Belajar Nyetir Saya rasa udah saatnya punya SIM A, walaupun belum punya mobil pribadi, saya rasa bisa menyetir di dunia yang semakin pana

Where is My 2016 Resolution?

I've been thinking hard lately. Sometimes, I ended up doing something in my bed, falling asleep. People say that if someone sleeps too much, perhaps there are things that one thinks a lot and still he doesn't get the solutions. So do I, the solutions of my problems seem too difficult to find this time. That's why in the first months of 2016, instead of reviewing my 2015 resolution and creating the new one, I just kept doing things without any clear direction which indicates my life is so risky. I've been thinking too much yet not any single organised action I did. There are so many options I can take and I waste many of the time to think which way should I step. The more times I think, the more options come up and you know they add more stuff into my mind. I've been so indecisive and I hate that fact. I've been questioning my self about many things. From which one I should do first between career or study till the hottest issue every single year: am I read

Jatah Pahala

Ada sebuah pikir yang tak lagi sama sejak sekembali saya dari esdua. Bukan pikiran yang berat-berat seperti isu liberalisme kok, hanya pemikiran sederhana tentang tumpukan piring kotor di dapur saja. Dulu, sebelum merantau saya melihat piring-piring itu sebagai beban yang kadang dengan sengaja saya hindari. Secepat mungkin kabur dari dapur setelah meletakkan piring bekas makan sebelum disuruh untuk mencuci piring atau sengaja melambat-lambatkan makan sehingga mamak selesai duluan dan mencuci piring sehingga saya bisa nitip piring kotor saya. Tapi tidak selalu begitu kok, kadang kalau kumat rajin saya sangat bahagia bisa membersihkan piring-piring itu bahkan sampai mengelap bagian dapur yang lain. Ya tapi itu hanya ketika kumat yang tak sering terjadi dan tak bisa diprediksi. Well, sekarang pandangan saya jadi berbeda. Akhir-akhir ini piring kotor itu akan tinggal begitu saja sampai pagi jika saya tak menyentuhnya. Usia mamak sudah agak senja. Jadi mamak seringkali membiarkannya beg

Hari Pertama Kerja

Well, niat tidur setelah lelah sesorean bersama aktivitas baru dan semalaman kena bom notifikasi messenger akhirnya tak jadi. Baring kanan baring kiri akhirnya ambil hape lagi buat nulis jejak di blog daripada bengong ga tau ngapain dalam gelap. Hari ini akhirnya jadi juga saya menjadi tenaga pengajar kontrak paruh waktu sementara aja di kampus tercinta, Kampus Ekonomi tempat saya menimba air eh ilmu es satu. Tidak banyak yang saya persiapkan untuk mengajar kali ini karena bahan ajar sudah tersedia, saya hanya perlu mengulang kaji dan membahas soal-soal sebelum membahasnya di kelas bersama adik-adik leting. Persiapan saya lebih ke kostum dan kesiapan mental. Jujur saya kurang sekali pakaian formal sehingga saya memutuskan menambah koleksi rok dan sepertinya masih belum cukup (dasar wanita!). Persiapan lain adalah sepatu, saya belum punya sepatu selain sneakers yang saya bawa pulang dari Manchester. Akhirnya tadi saya memakai wedges yang sering saya gunakan ke pesta. Saat ini di kep

Sabang, Part III: February 2016

Sungguh kali ini saya sudah seperti travel agent yang bolak balik bawa turis ke Sabang. Gimana nggak, selama tiga bulan berturut-turut saya ke Sabang terus. Untuk urusan minta izin sama mamak saja saya udah lebih berhati-hati. Mencari-cari alasan yang pas, menunggu-nunggu waktu yang cocok. Biar di-acc lagi. Sebenarnya saya pribadi pun sudah eneg ke Sabang walaupun belum sempat snorkeling. Setidaknya nggak secepat ini ke Sabang lagi. Tapi, demi kawan ya kan. Asal jangan terjadi saya demi kawan tapi kawan demikian. Agenda ke Sabang ketiga ini adalah liburan liburan dan liburan sebenar-benarnya liburan. Tidak ada yang menjemput di pelabuhan seperti pertama kali saya ke Sabang atau tidak ada cerita tinggal bawa diri saja sementara segalanya sudah tersedia seperti kunjungan kedua saya ke Sabang. Ke Sabang yang ketiga ini saya membawa motor, menyusun itinerary dan budget. Hingga nasib anak keuangan dipercayakan jadi bendahara lapangan. Alamak-oi! Jadi ceritanya ada seseorang yang ber

Sabang, Part II: Januari 2016

Siapa sangka langkah pertama saya ke Sabang ternyata hanya berselang beberapa minggu untuk mencapai langkah kedua. #kelass Rasanya saya benar-benar menghancurkan dan mengejek janji saya itu. Seakan-akan kenyataan ini menjadi bukti bahwa janji konyol itu harus dibuang jauh-jauh dari mimpi saya. Hahaha.. Ana..Ana.. --- Sebenarnya saya tidak ingin secepat ini kembali ke pulau surga itu. Selain karena bekas sengatan matahari gak hilang-hilang, rasanya ini terlalu cepat saja. Tapi, niat ingin berbagi pengalaman dan mencari teman baru membuat saya kembali menjelajah Sabang. Program saya ke Sabang kali ini bernama Travelish. Sebuah program yang sangat bagus inisiasi dari adek-adek kece bernama Nanas, Ikram, dan Ibnu. (Ya ampun, udah banyak aja koleksi adek2 ternyata, rupanya saya nggak muda lagi). Programnya mengajak kita untuk cas cis cus bahasa Inggris sambil liburan di Sabang. Meskipun liburan, tetap ada program yang jelas yang harus diikuti peserta dan difasilitasi panitia dan kakak

Sabang, Part I: Desember 2015

Saya rasa saat ini motivasi saya menulis berkurang, padahal banyak sekali hal-hal yang ingin saya tinggalkan jejaknya di blog ini. Jadi berhubung malam ini ada sedikit niat yang harus segera diselamatkan biar ga berubah jadi kemalasan, akhirnya saya mencoba menulis lagi. Dimulai dari pengalaman saya ke Sabang. --------- Sabang, dulu saya pernah mengikrarkan janji konyol kepada diri saya sendiri dan sempat saya tulis sebagai status di facebook. Janji yang dengan susah payah saya jaga namun kemudian teringkari juga karena memang konyol adanya. Setelah cukup kenyang menerima pernyataan senada ejekan tentang orang Aceh yang nggak pernah ke Sabang akhirnya saya memutuskan mengunjungi Sabang pada akhir tahun 2015 bersama keluarga (bukan suami dan anak). Saat itu ada libur panjang yang ternyata juga membuat kami tidak bisa menyebrangkan mobil ke pulau Sabang. Alhasil kami beli tiket penumpang saja dan di sana dijemput oleh saudara. Kapal penyebrangan yang kami naiki adalah KMP BRR. Singka

#MeracauTengahMalam: Tak Perlu Iri

Lagi-lagi chattingan BBM menjadi inspirasi tulisan saya kali ini. (Hmm.. saya jadi berfikir untuk bikin buku tentang kumpulan inspirasi menulis dr BBM nih.. kira-kira judulnya apa ya..).. Tadi, baru saja ada teman yang berkomentar tentang DP yang baru saja saya ganti. DP saya tiduran di salju. Bagi kita orang Indonesia yang beriklim tropis tentu salju adalah barang langka yang menarik hati. Bukan hanya salju, beberapa pose khas luar negeri dengan coat, gloves, boots, scarf tentu saja menarik mata kita yang sudah terbiasa melihat pakaian tipis ala tropis. Begitu juga teman saya tadi, dia mengatakan kalau dia iri berkali-kali meski foto yang saya pasang tadi adalah foto saya tahun lalu. Tetap saja dia iri. Sejak saya melanjutkan kuliah ke luar negeri, memang ada beberapa hal yang berubah dalam hidup saya di dunia maya, sebut saja jumlah follower instagram, jumlah like foto di facebook yg meningkat drastis pada awalnya lalu seiring waktu menurun sedikit namun tetap saja jumlahnya lebih

#MeracauTengahHari: Tak Ada atau Tak Tau atau Tak Mau

Terkadang saat nonton film dan melihat segala sesuatunya begitu indah, kita langsung mengatakan bahwa tak ada yg seperti itu di dunia nyata. Kenapa sangat pesimis? Jika memang belum menemukan kejadian yang begitu bisa saja karena kita belum cukup luas pergaulan sehingga belum membuktikan langsung hal demikian atau memang seringkali sesuatu yang memang indah itu kadang cukup dinikmati saja tanpa harus dibagi ke hadapan publik sehingga kita pun tak tahu ternyata ianya wujud. Jika pun memang tak ada orang yang demikian, kenapa tak mencoba menjadi daripada mencari ataupun menanti. Sempurnanya kebahagiaan adalah ketika kita mensyukurinya walaupun sederhana, indahnya kisah kehidupan adalah saat kita ikhlas menjalaninya. Blang Krueng, 27/1/2016 ------------------------------------------------ Terinspirasi dari chat bbm seorang teman yang menanyakan kepada saya kenapa pasang DP seorang artis lalu saya jawab karena perannya di suatu drama sangat manis tapi serta merta ditepis oleh sang kawa