Pengalaman Baru: Suddenly Called Guide

Setiap sabtu saya biasanya menghabiskan waktu di rumah bermalas-malasan di kasur lalu setiap jam 11 saya akan mengajar privat TOEFL. Sabtu ini agenda saya berubah karena sedang ada teman luar kota yang berkunjung ke Aceh.

Jadilah waktu leyeh-leyeh saya berkurang dan menjemput teman tersebut untuk diajak berkeliling sebentar mencari oleh-oleh dan kuliner sebelum ke bandara.

Yang uniknya adalah saat mencari oleh-oleh. Saya membawanya ke sebuah toko suvenir di Banda Aceh yang sering saya kunjungi karena harganya agak lebih murah dibandingkan toko lain di sekitarnya.

Setelah si kawan hampir selesai belanja, pramuniaga toko bertanya pada saya seperti ini: "nyan tamu droen?" Apakah si kawan adalah tamu saya atau bukan. Karena malas menjelaskan, saya mengiyakan saja. Padahal kawan saya ke Aceh karena ada kegiatan dari kantornya dan saya hanya menemaninya saat-saat tertentu saja ketika saya luang. Saya kira pramuniaga toko bertanya seperti itu karena dia kesal dengan sikap teman saya yang agak pemilih sehingga mereka harus bolak-balik mengambil barang. Ternyata, sebelum cabut dari toko, saya di"salam"in. Wah, wah apa ini. Rupanya persenan dari toko karena saya telah membawa "tamu" saya ke tokonya dan mungkin mereka berharap saya akan mengajak lagi tamu saya ke depan ke toko tersebut.

Well, saya memang akan mengajak siapa saja kesitu lagi, tapi bukan karena persenan tersebut. Haha, mereka kira saya guide yang bakalan sering kedatangan tamu dan belanja oleh-oleh. Yasudahlah.

Pengalaman baru bagi saya, ternyata dunia pariwisata begitu. Menjadi tourist guide memang bakal banyak dapat persenan, baik dari toko maupun turisnya. Namun bagi saya yang tidak ada niat begitu sama sekali, saya jadi terheran-heran senang. Wkwkwk. Sekian catatan hari ini.

Btw, apakah setelah ini saya jadi tourist guide aja kali ya tiap weekend? *JK*

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja