Cadangan

Menurut hemat saya, posisi cadangan itu ibarat kena hukuman gantung tapi tidak mati. Sakitnya luar biasa apalagi jika jerat gantungan tak kunjung dilepaskan. (Kayaknya gitu sih).

Berbicara soal cadangan, saya pernah mengikuti sebuah seleksi dan saat melihat pengumuman, bukannya senang atau kecewa, saya malah bingung dengan tulisan "selamat, Anda lulus cadangan". Belum lagi jika instansi terkait seleksi tidak memperjelas keadaan kita dan hanya mengatakan tunggu saja kepastiannya, silakan melakukan prosedur selanjutnya tapi Anda tidak dijamin apa-apa. Nyesek.

Well, saat itu saya terus melakukan apapun sesuai prosedur meski keyakinan saya tidak bulat. Hanya doa yang menguatkan saya untuk terus yakin pada Allah bersamaan dengan pikiran saya selaku manusia biasa yang terus saja ingat akan status cadangan yang mengganggu sekali.

Cadangan akan berakhir pada salah satu dari dua, berhasil atau gagal. Alhamdulillah, terkait proses di atas, saya berhasil. Sebuah nikmat yang kala itu rasanya berlipat-lipat. Yah, seorang cadangan akan sangat bahagia ketika statusnya jelas sejelas kaca bening yang baru di lap pake pembersih kaca, cling. Bahagia jika hasilnya sesuai harapan. Tetapi jika hasilnya berkebalikan, maka rasa lega lah yang muncul meski harus didahului duka. Setidaknya mulai detik itu, sang cadangan bisa mulai memutar kemudi melanjutkan jalan yang lain lagi.

Posisi cadangan itu cenderung berat sebelah. Dimana ada satu pihak yang berjuang mati-matian tidak peduli akan berakhir dimana dan setajam apa onak yang akan ditemui selama perjalanan. Sementara di pihak satunya, hanya akan memutuskan sesuatu sekehendak hatinya berdasarkan kondisi yang ada nantinya.

Jika demikian sungguh malang nian nasib sang cadangan. Namun, tak perlu lama beriba hati, seorang cadangan sebenarnya istimewa. Ada hal menarik yang menjadi perhatian sehingga pihak penerima tak rela melepaskan namun dengan alasan tertentu tak juga bisa menerima. Jika sudah demikian, waktu lah yang akan menjadi penengahnya. Biarlah waktu membuka risalah Allah di Lauh Mahfudh.

Ah, cadangan, terkadang ia dihubungi dengan diiming-imingi harapan, namun tak jarang dibiarkan sendirian berhari-hari tanpa kepastian.

Cadangan, laksana berlian yang tersamarkan.

#geje

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja