Posts

Showing posts from September, 2015

Menghadapi Fitnah

Beberapa waktu lalu saya mengalami hal yang tidak menyenangkan, saya difitnah di depan teman saya sendiri oleh seseorang yang cuma satu dua kali saja bertemu saya. Lantas, setan pun datang mengompori saya untuk membela diri dan menceritakan kejadian sebenarnya kenapa dia bisa menuduh saya yang macam-macam seperti itu. Setan dan nafsu self defense saya membujuk secara halus dengan dalih saya berbuat benar jadi saya pantas ikut menjelekkan si pembawa berita buruk dengan menceritakan kejadian yang saya yakini benar adanya. Semalam, saat saya melakukan kebiasaan buruk sebelum tidur; men-scroll timelines semua sosial media saya, di instagram saya menemukan sebuah nasihat luar biasa dari akun @pedulijilbab yang sudah cukup lama saya ikuti. Dalam postingan berupa gambar 4x4 itu tertulis begini: DIFITNAH? Berikan jawaban terindah untuk ia yang memfitnah: Jika kau benar, semoga Allah mengampuniku. Jika kau keliru, semoga Allah mengampunimu. (Ustadz Salim A. Fillah) Ah, sungguh saya lang

Ketika Cinta Harus Memilih

Masih dalam suasana Idul Adha yang identik dengan pemotongan hewan kurban, saya jadi teringat tentang sebuah film pendek yang saya tonton di youtube beberapa waktu lalu. Kisahnya mirip dengan kisah Nabi Ibrahim a.s. saat diuji cintanya kepada Allah untuk mengorbankan anak kesayangan beliau. Ujian yang sangat berat karena disitulah pembuktian tentang seberapa besar ketaatan seorang hamba akan perintah Tuhannya namun di saat bersamaan ujian itu secara langsung melibatkan cinta seorang ayah terhadap anaknya. Di satu sisi, ketaatan kepada Allah adalah sesuatu hal yang mutlak dilaksanakan apalagi beliau adalah seorang Rasul, namun di sisi lainnya pembuktian taat itu harusnya mengorbankan seseorang yang teramat dicintai dan pernah sangat dinanti kehadirannya dalam jangka waktu yang sangat lama. Kembali ke film pendek yang saya tonton, ceritanya tentang seseorang lelaki yang akan segera menikahi wanita shalehah. Tapi, ada syarat tertentu yang diajukan orang tua calon mempelai wanita yaitu s

Happy Birthday to Me

Dear readers, awal September tahun ini akhirnya umur saya mencapai 1/4 abad. Hmm, ntah kenapa ulang tahun kali ini terasa hambar meski penuh kisah warna-warni dan penuh harapan yang telah dibuat jauh-jauh hari. Tetap saja semuanya terasa berjalan begitu saja tanpa makna yang berarti meski setiap detik pergantian tahun saya nikmati. Mungkin saja hati saya sudah terlalu keras untuk merenungi dan mensyukuri segala sesuatunya, atau bisa jadi ada hal yang sedang mengganjal di hati yang belum terpenuhi sehingga saya ngambek sama Allaahu rabbi. Astaghfirullaah! Oiya, sehubungan dengan usia saya yang tak lagi muda, saya rasa mulai sekarang saya akan menggunakan kata ganti saya ataupun aku dalam tulisan-tulisan saya berikutnya. Tidak ada lagi Dek Ann, sudah cukup saya merasa masih remaja, kali ini biarlah saya sedikit jujur kepada diri sendiri bahwa panggilan dek Ann tidak lagi cocok melekat pada diri ini. Setuju, kan? Toss dulu kita! Ulang tahun kali ini banyak misi yang harus saya penuhi,