Menghadapi Fitnah

Beberapa waktu lalu saya mengalami hal yang tidak menyenangkan, saya difitnah di depan teman saya sendiri oleh seseorang yang cuma satu dua kali saja bertemu saya. Lantas, setan pun datang mengompori saya untuk membela diri dan menceritakan kejadian sebenarnya kenapa dia bisa menuduh saya yang macam-macam seperti itu. Setan dan nafsu self defense saya membujuk secara halus dengan dalih saya berbuat benar jadi saya pantas ikut menjelekkan si pembawa berita buruk dengan menceritakan kejadian yang saya yakini benar adanya.

Semalam, saat saya melakukan kebiasaan buruk sebelum tidur; men-scroll timelines semua sosial media saya, di instagram saya menemukan sebuah nasihat luar biasa dari akun @pedulijilbab yang sudah cukup lama saya ikuti. Dalam postingan berupa gambar 4x4 itu tertulis begini:

DIFITNAH?
Berikan jawaban terindah untuk ia yang memfitnah:
Jika kau benar, semoga Allah mengampuniku.
Jika kau keliru, semoga Allah mengampunimu.
(Ustadz Salim A. Fillah)

Ah, sungguh saya langsung teringat kepada kejadian yang saya ceritakan di awal tadi. Saya seperti diingatkan kalau saya masih kurang dewasa, kurang bijak dalam menghadapi fitnah yang menerpa diri saya, bagaimana nantinya kalau jadi artis kalau begini saja sudah bisa dirayu nafsu? Eh, salah ya... hehehe

Ya intinya saya tidak boleh membalas keburukan dengan keburukan juga, api harus disiram dengan air agar kobarannya tak semakin besar. Harus ada yang mengalah walaupun bukan berarti kalah. Bukankah sabar lebih indah? Innallaaha ma'ashshaabiriiin itu janji Allah dan Allah tidak pernah ingkar janji.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sedikit OOT, lagi-lagi tulisan Ustadz Salim A. Fillah berhasil mengetuk pintu kebaikan dalam hati saya, membangunkannya agar bekerja lebih keras dan tidak malas sehingga tak mudah dikalahkan nafsu yang juga sudah sepaket dalam diri saya sebagai seorang manusia. Dulu, bukunya berjudul Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim juga sangat inspiratif bagi saya, bahkan saya bertekad, jika saya sudah mengetahui siapa "seseorang" itu nantinya, "seseorang" itu harus menamatkan buku itu dulu baru boleh menikahi saya. Wkwkwkwkwk...
Semoga Allah selalu merahmati admin akun @pedulijilbab dan juga Ustadz Salim A. Fillah dan keluarganya hingga Jannah. Aamiiin.

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja