Jatah Pahala

Ada sebuah pikir yang tak lagi sama sejak sekembali saya dari esdua. Bukan pikiran yang berat-berat seperti isu liberalisme kok, hanya pemikiran sederhana tentang tumpukan piring kotor di dapur saja.

Dulu, sebelum merantau saya melihat piring-piring itu sebagai beban yang kadang dengan sengaja saya hindari. Secepat mungkin kabur dari dapur setelah meletakkan piring bekas makan sebelum disuruh untuk mencuci piring atau sengaja melambat-lambatkan makan sehingga mamak selesai duluan dan mencuci piring sehingga saya bisa nitip piring kotor saya. Tapi tidak selalu begitu kok, kadang kalau kumat rajin saya sangat bahagia bisa membersihkan piring-piring itu bahkan sampai mengelap bagian dapur yang lain. Ya tapi itu hanya ketika kumat yang tak sering terjadi dan tak bisa diprediksi.

Well, sekarang pandangan saya jadi berbeda. Akhir-akhir ini piring kotor itu akan tinggal begitu saja sampai pagi jika saya tak menyentuhnya. Usia mamak sudah agak senja. Jadi mamak seringkali membiarkannya begitu saja dan langsung beristirahat karena keesokan harinya harus kembali masuk kerja. Apalagi mungkin sekarang saya juga sudah pulang. Sudah sepantas dan seharusnya lah saya men-take over pasukan pecah belah itu.

Sekarang, setiap kali saya ke dapur apalagi sudah tengah malam dan melihat ada piring kotor yang masih menumpuk, tak ada lagi pikiran menganggap itu beban. Rasa lelah ingin beristirahat saya kadang sedikit terabaikan jika masih melihat dapur belum rapi. Saya tahu, mamak ingin anaknya ini makin disayang Allah. Itu mengapa mamak selalu menjatah "pahala" untuk saya jemput tiap harinya. Jika mamak mencuci juga piring2 itu, lalu dimana lagi saya mencari pekerjaan untuk berbakti. Apalagi soal masak-memasak masih urusan mamak. Ah, sekarang saya jadi tersenyum sendiri setiap melihat piring, gelas, sendok, panci dan kawan-kawannya yang belum tercuci di malam hari. Terimakasih mamak udah menjatah pahala. Semoga Allah ridha. Aamiiin :)

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja