Sabar

Sabar, sebuah kata serapan dari bahasa Arab yang dalam bahasa Inggrisnya sering disebut patient. Sebuah kata sifat yang seringkali kita dengar saat kita ditimpa musibah ataupun harus menunggu sesuatu. Katanya sabar itu tidak ada batasnya karena jika berbatas, maka ia tidak lagi disebut sabar. Mungkin memang benar begitu, seperti sabarnya para rasul ulul azmi yang tetap saja masih bertahan dan malah makin bertambah keimanannya saat mereka diberikan ujian maha dahsyat.

Seringkali kita menganggap kesabaran kita ada batasnya karena kita merasa tak mampu berada di level ulul azmi. Mungkin ada benarnya, tapi kadang itu sudah menjadi seperti alasan klise saat kita tak mau berusaha untuk sedikit lagi menahan diri, untuk mencoba tidak mengeluh, dan untuk selalu berusaha berfikiran positif.

Memang susah sih, karena semakin besar sebatang pohon maka semakin besar pula angin yang menggoyahkannya. Begitu juga dengan sabar, semakin kita mencoba kuat, semakin besar godaan untuk menyerah. Para rasul pilihan pun bukan dengan mudah mencoba kuat dalam keadaan yang tak bersahabat.

Allah melatih kita bersabar dengan cara yang berbeda-beda. Kadang dari hal yang sederhana hingga hal yang menurut kita bikin nelangsa. Kemudian, berbalik kepada kita menyikapinya. Manjakah sedikit saja sudah mewek, marahkah, biasa sajakah karena cuek, tertawakah karena sudah biasa, semakin sabarkah, bersyukurkah, dan seterusnya.

Ada banyak hal yang kita inginkan di dunia ini dan karena kita hidup dalam kenyataan bukan cerita dongeng, semuanya butuh proses, bahkan sesuatu yang instan juga butuh proses. Proses yang memerlukan kesabaran dengan level yang berbeda-beda. Semakin besar sabar, semakin terasa mudah sebuah proses dan semakin sering kita bersyukur akan nikmat. Semakin tak sabar, semakin sering kita menggerutu yang bisa menyebabkan tergoda untuk mengambil jalan pintas, entah itu cuma sekedar pelampiasan atau bahkan hal lain yang tak wajar.

Dalam mukjizat terbesar Rasulullah saw, Allah telah mengingatkan kita untuk menghadapi masalah dengan sabar dan shalat, yang keduanya akan terasa berat kecuali bagi yang khusyuk.  Ya, begitulah manual seseorang dalam memohon pertolongan-Nya, pedoman hidup yang telah sangat jelas diatur sang Pencipta bagi ciptaan-Nya, tinggal kitanya saja mau menjalankan atau tidak. Dan di ayat yang lain Allah juga telah menjanjikan bahwa Allah selalu beserta orang yang sabar. Dan pastinya Allah tidak pernah ingkar janji. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak bersabar dalam urusan apapun sedetikpun.

Niatkan belajar sabar agar semakin diridhai-Nya karena saat kita meraih keridhaan-Nya, segala sesuatu yang kita jalankan akan beroleh berkah dan mudah, dan semoga sifat baik lainnya akan mengikuti kesabaran yang kita miliki. Aamiiin.

Cheetham Hill, ba'da Shubuh 04:40 13/07/2015

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja