Aku pada-Mu

Saat ini tiada yang paling mengerti diri ini selain Ilahi rabbii...
Yang telah menuliskan kisah hidup ini dengan penuh misteri lalu menyingkap setiap tabirnya satu-satu seiring waktu...
Keluarga, teman, bahkan terkadang diri sendiri pun tak tahu sebenarnya apa yang kuinginkan...
Orang-orang berusaha memberikan sarannya sesuai pengalaman dan pemahaman mereka dengan dalih peduli, sayang, dan inginku bahagia menurut versi mereka...
Tapi, seakan saran-saran mereka itu malah membuatku semakin bingung dan terkadang bertanya sebenarnya apa yang kuinginkan, apa yang kubutuhkan, dan hidup siapa ini?
Terkadang seseorang memberikanmu saran hanya karena mereka merasa peduli, padahal nyatanya mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka tidak benar-benar demikian, terkadang saran disampaikan hanya karena mereka ingin didengarkan dan merasa sudah berpengalaman...
Bukan ku tak menghargai semua itu, tapi bukankah ini hidupku, keputusan akhir di tanganku, kebahagiaan itu ada saat aku benar-benar merasakannya bukan menurut orang di luar sana, dan jalan hidup setiap orang berbeda-beda, kan?
Kalau sudah begini, aku hanya bisa tersenyum saja menerima setiap kepedulian semu itu... Lalu, saat malam tiba dan makhluk2 Allah sudah tak ada lagi yang bisa kuberbagi cerita, aku mengadu pada-Nya...
Pada Allah yang Maha Mengetahui segalanya... Dan mungkin inilah cara-Nya mengajakku untuk mendekati-Nya karena solusi-Nyalah yang paling bisa membuatku benar-benar bahagia...

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja