Antara Terlalu Bahagia dan Terlalu Terluka

Dalam hidup ini beberapa hal datang berpasangan, layaknya adanya sebuah kebahagiaan maka kehadiran kesedihan pun kadang menyapa. Bagi dek Ann, respon tubuh dek Ann akan suatu hal yg membuat perasaan sangat bahagia dan sangat sedih hampir mendekati sama. Setidaknya ada beberapa kondisi yg membuat dek Ann punya kesimpulan demikian.

Pertama, dek Ann tidak akan berselera lagi menyantap makanan selezat apapun di depan mata bahkan dalam keadaan selapar apapun. Reaksi tubuh dek Ann akan sama dalam hal sangat senang ataupun sangat sedih.

Kedua, saat senang sekali atau sedih sekali dek Ann biasanya segera mencari sajadah terdekat sambil curhat kepada Allaah dengan derai air mata, baik derai airmata karena duka ataupun suka.

Ketiga, dek Ann akan sangat susah menceritakan hal penyebab dek Ann terlalu senang atau terlalu sedih. Karena menurut dek Ann, perasaan yang "terlalu" itu membuat dek Ann akan semakin berada dalam euforia itu jika dek Ann banyak bercerita dan dek Ann ga mau itu terjadi. Biarlah waktu saja yg bercerita dengan lebih indah pada saatnya.

Keempat, meski dek Ann susah cerita, tetap saja butuh teman bercerita setelah berderai airmata dalam doa. Rasanya agak berat juga kalau dipikul sendiri. Akhirnya, hanya orang-orang terpilihlah (teman dekat ataupun yang terkait dalam hal tersebut) yang tau hal ihwal itu.

Kelima, susah tidur. Hal yg menyebabkan perasaan terlalu td pasti dibawa tidur sama si dek Ann. Kepikiran terus jadinya mau pejam mata pun ga bisa juga tidur nyenyak.

Hmm.. apalagi yaa... pokoknya banyak deh persamaan reaksi tubuh dan pikiran dek Ann dalam menyikapi perasaan "terlalu" yang bertolak belakang ini.

Persamaan reaksi ini tentu punya syarat dan ketentuan yang berlaku (caela..kayak kartu internetan aja).. Syarat dan ketentuannya adalah kata "terlalu". Jadi kalau tidak terlalu, reaksi mulai dari makan, ngoceh, curhat tadi bisa beda2 tergantung kadar senang/sedihnya. Saat kadarnya sudah mencapai range "terlalu" maka reaksinya akan sama.

Nah, jadi bedainnya gimana donk? (Semacam ada kali yang mau ngebedain..hihi). Perbedaannya nih kalau terlalu senang dek Ann bawaannya ngucap Alhamdulillaah aja dimana2, gampang senyum, muka blushing2, dan kadang kalau menjawab sesuatu suka panjang lebar. Sedangkan saat terlalu sedih maka dek Ann akan lebih pendiam dari biasanya, senyum simpul aja, air muka agak ceria dipaksa gimana gitu, DP bbm nya jadi penuh petuah bijak.

Sejauh pengalaman dek Ann, Allaah selalu tepat mengirimkan sesuatu untuk kita, tepat waktu dan tepat sasaran sehingga rasa sedih dan senang yang terlalu ataupun yang biasa aja ga pake telor (eh, kok jadi bahas makanan yak) bagusnya disikapi dengan dua hal, yaitu sabar dan syukur. Semoga dengan demikian nikmat kita ditambah dan iman kita semakin bertambah-tambah. Aamiiiin.

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja