Kisah Gadis dan Kuas Babi


Adalah cerita seorang anak manusia yang pada suatu malam dia sedang semangat-semangatnya mempercantik diri, ya begitulah istilah yang sering dipakai anak jaman sekarang kalau sudah berurusan dengan kosmetik-termasuk masker yang akan dipakai gadis ini. Yap, anak manusia itu adalah seorang perempuan berkepala dua yang tinggal di rumah orang tuanya dan juga seorang mahasiswa leting tua.

Dengan semangat '45-678nya sang gadis mengambil sebuah kuas berwarna cream muda untuk memudahkan memoles masker di wajahnya tanpa membuat jari-jari lentiknya terkena pasta masker itu. Perlahan ia menikmati proses itu. Ternyata itu adalah pengalaman pertamanya mengoles masker dengan kuas dan ternyata lagi hal itu sudah lama ia rencanakan namun baru kali ini dilaksanakan.

Setelah mukanya bercat putih bagai ondel2, ia menunggu kering adonan masker itu selama lebih kurang 20 menit. Tik tok tik tok, jam dinding di kamarnya ikut menemaninya menunggu proses pengeringan tersebut.

Ternyata malam itu sepupunya datang ke rumah karena ada suatu keperluan. Sang gadis pun keluar kamar menuju kamar mandi sambil membawa kuas untuk dicuci sekalian membasuh muka. Sepupu si gadis ini pun melihatnya, ia pun mulai tertarik, seperti ada magnet yang membuat saudaranya ini semakin penasaran dengan benda yang dipegang si gadis yang ternyata adalah kuas masker tadi. 

“Apa itu?kuas?” Tanya saudaranya. “Iya, memangnya kenapa?” Sahut si gadis
“Coba sini saya lihat, jangan2 itu kuas bulu babi” Kata sepupunya.

WHAAATT? APA?BISA DIULANG? BULU.. BULU APA?BULU BABI? BABIII? B.A.B.I? Suara2 aneh dalam hati gadis itu mulai kelihatan panik sangat menyadari 4 huruf yang diawali B dan diakhiri I itu.

Selesai cuci muka dan cuci kuas, sepupu si gadis pun mengecek kuas itu, lalu ia berkata:
“Iya, gak salah lagi, ini kuas bulu babi, merk BRISTLE ini..”
“Haaa?!”Si gadis makin panik “Masa sih?” Berusaha meyakinkan kalau itu bukan bulu babi.
Iya, coba aja googling” Saran sepupunya

Dan... dalam hitungan detik si gadis jadi kayak orang bengong melihat apa yang tertulis di situs yang banyak banget fans-nya itu. Begitu banyak berita, artikel, opini yang jelas2 mendukung sepupu si gadis. "Sepupu! Sepupu!Sepupu!" Teriak para tulisan-tulisan itu.

Salah satu situs berita online pun semakin mempertegas dukungannya sebagai berikut:

Dan kenapa sih si gadis panik bener, padahal itu kan Cuma kuas yang berbahan bulu.. bulu babi tepatnya. Seperti bisa membaca pikiran penulis, si gadis pun juga membalas pertanyaan penulis dengan telepati pikiran. Ya iyalah buk, gue kan muslim, yang namanya babi itu musibah besar deh pokonya, najis, najis besar a.k.a najis mughalladhah. Dan FYI ya, ni najis pun agak beribet ngebersihinnya. 

Ohoho. Ternyata si gadis itu beragama Islam, jadi bagi mereka Babi dan segala bagian tubuhnya itu haram dan dianggap najis besar. Dan Si gadis pun kembali galau, “haruskah? Haruskah? Haruskah?” Ntah berapa kali haruskah muncul timbul tenggelam dari hati ke otak otak ke hati hati ke otak lagi.
Ternyata si gadis galau, haruskah ia menyamak mukanya, yang artinya dia harus nyari tanah buat mensucikan najis besar itu. Om gugel pun sudah dihubungi sang gadis untuk menanyakan apa yang harus dilakukan, tapi operatornya bilang nomor yang anda tuju sedang sibuk, silahkan masukkan kata kunci lain. Koleksi buku-buku keagamaannya pun rasanya tidak ada yang menjelaskan tentang bagian ini. Tentang apa yang harus dilakukan kalau terlanjur seperti ini. Kegalauannya itu bertahan bahkan sampe setelah saudaranya pulang.

Malam semakin larut, galau si gadis akhirnya berkurang sedikit demi sedikit.
Dan akhirnya dengan segenap keberanian yang dia punya, dia mengendap-endap menuju pintu samping. Membuka kuncinya perlahan tapi pasti dan hati-hati sekaligus liat kanan kiri. Ini si gadis mau ngapain sih.
Ternyata karena sudah larut malam, si gadis tak ingin menimbulkan kegaduhan dengan membuka pintu, dia pun segera keluar begitu pintu terbuka. Seluruh bagian samping rumah dipandanginya. Gelap, dingin, dan... Itu aja sih. Dia pun cepat-cepat mengais tanah dengan kayu yang kebetulan ada di dekatnya dan memasukkan tanah itu ke mangkok hijau yang sudah disiapkan sebelumnya.
Geraknya cepat sekali dan begitu selesai dia langsung pasang langkah kaki seribu, eh gak dink ga sampai 1000 kok, pokonya lari secepatnya. Ternyata ada secuil rasa ngeri di benaknya. Ini..ini nih penyakitnya anak2 jaman sekarang gara2 kebanyakan disuguhi tontonan gak mutu.
Langsung dia mengunci pintu cepat2 dan bernafas lega setelahnya, seperti baru saja dikejar. Persis kayak di film2. (Penulisnya kebanyakan nonton juga ni, ehehehe)

Dia pun mengambil tanah itu, mencampurinya dengan air, sehingga seperti susu coklat. Untung si gadis masih ingat itu bukan susu. Lalu dia mengambil air tanah itu dan menggosok2an ke mukanya. Kayak make scrub gitu deh menurut si gadis. Malah dia juga sempat2nya berharap agar mukanya bisa mulus dengan scrub tanah itu. Maklum, si gadis yang masih belia ini juga punya jerawat.
Setelah puas scrub-an dengan tanah, dia membasuh mukanya dengan air sebanyak enam kali. Ya itulah proses yang harus ia lalui untuk mensucikan kembali muka manisnya itu.
Fiuh, lega sudah si gadis. Tapi karena merasa apes banget gara2 hewan yang satu itu, akhirnya dia men-tweet: “Dasar babi sialan!*Babi beneran yaa..”

Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja