Filosofi Jalan Pulang Kampung

Adalah beberapa waktu yang lalu dek Ann pulang kampung bersama keluarga dengan mobilnya sepupu. Perjalanan ke sana memakan waktu sekitar 8 jam dengan melewati beberapa kabupaten yg beberapa darinya dibatasi oleh gunung.

Perjalanan pulang kampung sendiri adalah salah satu kebahagiaan dalam hidup dek Ann meskipun harus menempuh waktu hampir setengah hari. Pemandangan alam yg terbentang sepanjang jalan dengan keindahan pantainya bisa membunuh waktu yg lumayan lama itu.

Namun tetap aja ada hal yang dek Ann keluhkan, di beberapa spot, jalan ke sana kadang sangat berkelok-kelok, terutama saat menyusuri gunung membuat dek Ann pusing terkadang mual. Setelah selesai berputar di gunung barulah ada perasaan lega dan nyaman sekali rasanya saat jalan yg dilewati itu lurus2 saja. Pernah dek Ann nyeletuk begini: "Ah, kenapa yg buat jalan di gunung gak dilurusin aja sih, kan nyaman kalau jalannya begini dari Banda Aceh hingga ke kampung, sebentar udah nyampe."

Ternyata celetukan iseng tadi ditanggapi dengan sangat bijak oleh sepupu dek Ann yang sedang nyetir. Kontraktor jalan memang sengaja membuat jalan itu berkelok di beberapa tempat. Tidak boleh perjalanan yang demikian jauh jalannya lurus2 saja. Kalau jalan lurus2 saja supir kendaraan bisa mengantuk dan kurang waspada. Belum lagi tancap gas sekencang2nya yang dapat menyebabkan kecelakaan jika jalannya lurus terus. Jadi intinya belokan2 memusingkan itu penting salah satunya for safety reason.

Setelah mendengar penjelasan itu dek Ann jadi ber "ooooooo" cukup panjang dalam hati. Ternyata segala sesuatu setelah dilihat dari sisi yg berbeda akan menghasilkan perspektif yg berbeda pula. Kenyamanan saat menjadi penumpang yang hanya tinggal duduk saja itu ternyata tidak selamanya menjadi hal yg juga nyaman bagi pengemudi. Dan sebenarnya kenyamanan yg dirasakan juga tidak akan berarti jika ujung2nya tidak aman.

Kalau kita mau melihat dari sisi yang lebih luas, analogi jalan tadi bisa dikaitkan dengan kehidupan. Hidup yang datar2 saja, lempang2 saja, selalu mulus tanpa ada hambatan berarti bukanlah sesuatu yg terlalu baik. 

Cobaan yg membuat hidup kadang harus naik turun, ujian dan tantangan seperti tikungan tajam, hingga masalah-masalah sepele dan sekecil apapun ternyata telah membuat hidup kita menjadi lebih hidup. Membuat kita lebih aware dalam menghadapi bagian hidup selanjutnya di masa depan yg memang sangat tidak bisa kita pastikan. Membuat kita kuat dan mengajarkan kita bagaimana sabar, bagaimana memecahkan masalah, dan bagaimana lebih bijak dalam menjalani kehidupan serta mengajarkan kita tentang bersyukur.

Bayangkan saja jika hidup kita anteng2 saja, tentunya saat sekali ada hal yang tidak sesuai keinginan kita maka kita akan langsung stress atau bahkan depresi, tidak tau berbuat apa, tidak aware sebelumnya karena telah terbiasa manja dengan segalanya dan bisa jadi kita lupa akan nikmat dari sang Pencipta.

Lebih jauh lagi, saat ada masalah dalam hidup, melihatnya dari sisi yang berbeda ternyata membuat kita lebih bijaksana. Bisa jadi masalah yg kita hadapi tidak seberapa dengan masalah yang dimiliki orang lain. Masalah yg kita dapatkan adalah suatu bentuk kepedulian Allah kepada kita yang pasti akan ada hikmahnya meski kita akan tahu itu suatu saat nanti atau tidak akan pernah tahu. Lebih lanjut lagi, setiap masalah yg kita hadapi akan berkaitan juga dengan orang lain yg pada akhirnya juga berkaitan kembali dengan takdir kita, baik itu secara langsung atau tidak.  Dek Ann akan mengutip sebuah perumpamaan yang Tere Liye ungkapkan dalam novelnya Rembulan Tenggelam di Wajahmu: Takdir kehidupan itu bagaikan sebuah kolam yang dijatuhi titik2 air, setiap titik air, yang merupakan ibarat takdir setiap manusia, akan menciptakan gelombang2 kecil yg pada suatu waktu akan saling bersentuhan dalam kolam kehidupan. Gelombang yang satu akan mempengaruhi riak gelombang lainnya pada titik tertentu.

Demikianlah cara Allah membuat kehidupan menjadi indah. Laksana jalan yang tak selalu lurus, begitu pula hidup yg tak selalu datar. Kalo kata iklan sebuah produk makanan ringan: "Life is never flat." And because of that kinda wavy life, u taste what real meaning of happy life is.

Semoga bermanfaat!
Good afternoon :)

Comments

  1. hahahahahahahahahahahahahahahahaha....rupanya tanggapan saya direkam..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya donk, hati2 saya punya recorder,, wkwkkw

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja