Ghost

Ghost yang akan saya bahas kali ini adalah judul sebuah drakor yang diperankan So Ji Sub. Awalnya saya mengira ini film hantu kayak Master Sun, ternyata Ghost di sini merujuk pada sosok misterius yang terus bekerja dibalik layar.

Saya tidak akan membahas bagaimana alur cerita drama ini, tetapi apa yang saya dapat setelah menonton drama tersebut. Well, kesan pertama saya adalah produser drama Korea memang keren, mulai dari drama Sejarah sampai drama detektif begini bisa jadi tontonan menarik yang dikemas dengan apik.


Memang ada beberapa scenes yang cacat logika menurut saya. Namun, Ghost telah sukses membuat saya begadang beberapa malam ini karena saya penasaran dengan ceritanya.

Drama tersebut, menurut saya, mewakili kejadian di dunia nyata more or less. Bagaimana seorang pengusaha rakus yang apapun motifnya dari dulu hingga sekarang selalu saja ingin menguasai dunia perpolitikan. Dulu, orang-orang penting di suatu negara termasuk kepolisian dan kejaksaan, dalam drama ini diceritakan bisa 'disuap' dengan uang.

Tetapi dewasa ini ternyata yang lebih bisa mengancam seseorang bukanlah uang. Beberapa orang tak lagi bisa disuap dengan uang. Ternyata, informasi pribadi mereka lah yang bisa mengancam mereka. Si pengusaha tau dan inilah yang dimanfaatkan. Si pengusaha dengan cara ilegal mengumpulkan informasi pribadi lalu menjadikannya kartu untuk mengancam orang-orang agar kemudian tunduk padanya. Informasi pribadi yang bisa menyudutkan dan membuka aib orang tersebut di mata publik.

Lalu, apakah dengan menjadi kaya kita berhak menjadi jahat? Membunuh orang, mengancam orang, memutarbalikkan informasi?

Tidak!!! karena seperti tulisan saya sebelumnya, mereka lupa tentang Tuhan Maha Adil. Akan selalu ada cara Tuhan menghukumnya. Akan selalu ada orang-orang baik yang menentang kejahatan.

Kejahatan demi kejahatan yang terus mereka lakukan mungkin terlihat seperti pembiaran dari Tuhan, namun sebenarnya begitulah Tuhan membuka jalan kepada publik untuk mengetahui perbuatan tercela si pengusaha. Kejahatan itu menjadi puzzle yang di akhir cerita terhubung utuh membongkar kejahatan terbesarnya.

 Kalaupun dia masih kebal hukum, Tuhan menghukumnya dengan rasa penyesalan yang paling menyakitkan hatinya, penyesalan atas kejahatannya karena telah melukai orang yang dicintai, karena ia terlalu tamak sehingga lupa ada orang terdekat yang sudah diabaikannya.


Comments

Popular posts from this blog

Ngopi Penuh Sensasi

5 Langkah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Banda Aceh

Hari Pertama Kerja